youngster.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kominfo) terus dorong startup yang tergabung di HUB.ID Accelerator 2022 agar memiliki kemampuan presentasi dan pitch deck untuk meningkatkan skala usaha dengan menggaet mitra bisnis dan investor.
Ketua Tim Business Matchmaking HUB.ID Accelerator 2022 Luat Sihombing mengatakan, untuk memenuhi kebutuhan tersebut HUB.ID menggelar Pitch Training untuk menyiapkan presentasi bisnis dan inovasinya.
“Beberapa topik yang didapatkan peserta selama Pitch Training antara lain cara melakukan pitch terkait perusahaan masing-masing, termasuk cara melakukan elevator pitch, hal-hal yang ingin diketahui oleh investor selama pitching, serta masalah-masalah apa yang dimiliki para peserta dalam pitch mereka sekaligus bagaimana cara memperbaikinya,” papar Luat dalam keterangan pers, Selasa (4/10/2022).
Setidaknya ada 24 startup yang terpilih mengikuti program HUB.ID Accelerator 2022 antara lain Verihubs, Pasar Mikro, Kecilin, Nodeflux, Eratani, Ayo Kenalin, Quipster, Avter, ProSehat, Yippy, Jasa Connect, Amtiss, Prospero, Grouu, Rakamin Academy, Jwalaku, Tumbasin, Djoin, MallSampah, Looyal, MileApp, Prieds, Amoda dan Finku.
Seluruh startup digital difasilitasi mengikuti Pitching Training secara daring dengan menghadirkan pitch trainer, Peter Browne. Rencananya para startup yang lolos akan berkesempatan presentasi di hadapan para calon mitra bisnis dan investor pada Demo Day 7 Oktober 2022 di Jakarta.
Luat juga menjelaskan, belajar dari pelaksanaan HUB.ID Accelerator 2021, dampak Pitch Training sangat besar bagi peningkatan kemampuan pitching para founder dari startup digital.
“Bahkan seluruh startup digital akan mengadakan simulasi (rehearsal) sehari sebelum pelaksanaan Demo Day untuk memastikan bahwa startup digital benar-benar siap saat presentasi di hadapan para investor dan mitra bisnis,” kata Luat.
Peter Browne telah melatih lebih dari 750 pendiri startup di Asia dan Australia dalam mengembangkan dan menyampaikan Investor Pitch mereka kepada lebih dari 1.000 audiens secara langsung dan 2.000 audiens secara online. Dia juga telah melatih pendiri startup dari India, Thailand, Indonesia, Vietnam, Korea, Cina dan Eropa untuk perbaiki keterampilan berbicara bahasa Inggris mereka serta meneliti praktik terbaik dan mengembangkan materi pitch mereka.
“Selain itu, dalam melakukan presentasi peserta diharapkan bisa jauh lebih efisien sesuai dengan waktu yang ditentukan. Hal ini dapat menjadi salah satu penilaian penting yang akan dilakukan oleh para investor. Lebih mendalami dan menguasai produk yang akan ditawarkan kepada investor serta target ekonominya juga menjadi poin yang tidak kalah penting,” ujar Peter.
STEVY WIDIA
Discussion about this post