youngster.id - Startup dinilai menjadi kontributor utama yang mendorong pertumbuhan ekonomi digital di ASEAN. Dalam kurun waktu dua tahun terakhir kontribusi startup telah menaikkan pertumbuhan ekonomi hingga 67% di kawasan ini. Menariknya, perolehan terbesar disumbang oleh Indonesia.
Chief Financial Officer PT Bank Mandiri Capital Indonesia Tbk (MCI) Rino Bernando mengungkapkan, pertumbuhan ekonomi digital di ASEAN sukses menembus angka US$194 miliar pada tahun 2022. Perolehan tersebut tidak dapat dilepaskan dari kontribusi startup Indonesia yang berhasil mencetak nilai ekonomi digital sebesar US$77 miliar alias menyumbang 39,7% untuk ASEAN.
“Startup di Indonesia telah mempromosikan inovasi yang memacu pertumbuhan ekonomi. Untuk mendukung keberlanjutan prestasi tersebut, modal ventura mengambil perannya sebagai institusi pendukung perkembangan startup,” ungkap Rino dalam keterangan pers, Rabu, (15/2/2023).
Menurut Rino saat ini, investor bersikap lebih prudent dalam berinvestasi dan memilih untuk fokus ke aspek yang mampu mendorong sustainability perusahaan. Oleh sebab itu, pada tahun 2021 lalu, MCI meluncurkan Indonesia Impact Fund (IIF) yang fokus investasinya adalah perusahaan early stage yang memenuhi indikator Sustainable Development Goals (SDG).
“Investor juga akan melihat aspek strategi path to profitability dengan fundamental bisnis yang baik. Selain itu, normalisasi yang sedang terjadi di market sebagai akibat dari economic slowdown bisa meningkatkan jumlah startups berkualitas dengan valuasi yang wajar sehingga modal ventura memiliki opportunities yang lebih baik,” katanya.
Saat ini Indonesia memiliki lebih dari 2.400 startup, dan berada di peringkat ke-6 negara dengan jumlah usaha rintisan terbanyak di dunia.
STEVY WIDIA
Discussion about this post