Startup Tidak Hanya Butuh Passion Tetapi Juga Harus Miliki Jaringan

Aswin Tanu Utomo Vice Presdient Engineering Tokopedia. (Foto: Fahrul Anwar/youngster.id)

youngster.id - Indonesia telah mengalami kemajuan yang sangat pesat dalam membangun ekosistem digital, khususnya setelah pemerintah meluncurkan Gerakan Nasional 1,000 Startup untuk mengembangkan 1,000 startup teknologi lokal di Indonesia, yang diprediksi bernilai total US$ 10 miliar di tahun 2020.

Menyikapi hal itu, Aswin Tanu Utomo Vice Presdient Engineering Tokopedia mengatakan kunci sebuah keberhasilan startup itu tak lain datang salah satunya tak takut menghadapi kegagalan.

“Yang jelas makin seru perkembangan startupnya. Karena saya dulu ini juga founder startup dimana ketika seorang startup itu tidak takut merasa gagal dan yakin terhadap bisnis yang ditekuninya startup tersebut akan mudah berkembang,” kata Aswin, pada acara Indonesia Digital Economic Summit 2018 di JieExpo Kemayoran Jakarta baru-baru ini.

“Tapi juga make sure bidang yang dijalankan itu memang sesuai dengan passion-nya. Dan memang signifikan soal passion ini, dimana kita tahu menjadi startup itu memang susah sekali. Jadi ketika lagi down, semangat itu yang membawa kembali naik dari masa sulit itu ketika datang,” sambung lelaki kelahiran Jakarta, 16 Oktober 1983.

Tak cukup sampai di situ, selain passion, kolaborasi juga sangat dibutuhkan bagi sebuah startup. Menurut Aswin, dengan memiliki jaringan yang luas yang dimiliki startup tentu akan dapat memudahkan lamgkahnya ketika mengembangkan sebuah bisnis.

“Selain passion, jaringan itu perlu. Di sini saya menyadari dengan network yang saya punya tadi bisnia saya akhirnya dapat terbantu. Tahun 2009 lalu saya punya startup namanya Diskon.com. Sampai tahun 2015 akhirnya startup saya diakusisi Tokopedia, dan saya bergabung menduduki posisi enginering di marketplace ini,” terangnya.

Dengan demikian, Aswin menambahkan ikut-ikut tren bukanlah sebuah cara tepat ketika sesorang ingi mendirikan startup. Berbeda dari yang lain dan bisa menyelesiakan atau memberikan solusi terhadap orang lain dengan startup yang akan dibangunnya nanti, tentu akan memberikan benefit baginsi pelaku startup tersebut.

“Jangan cuma ikut-ikutan juga ketika startup lagi hapening. Tetapi ketika mendirikan startup ada problem apa yang diselesaikan dan usahakan based on data. Jadi jangan ikut tren lagi banyak fintech, semua bikin fintech, dan lagi ramai bikin marketplace bikin semua. Tapi harus sesuai dengan passion kita sendiri,” jelasnya.

Dia memberi contoh, kalau di Tokopedia ada tim kecil yang memecahkan masalah tentang logistik. Langkah ini sekaligus memberikan kesempatan buat orang muda bisa belajar mengenal lebih jauh dunia startup.

“Beruntungnya di Tokopedia selalu establish dan tidak langsung mengalami krisis. Mungkin karena hal yang sudah kami bentuk sejak awal dan bisa dibayangkan sekarang sudah ada sekitar 4 juta UKM yang tergabung dengan Tokopedia,” pungkasnya.

 

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version