youngster.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) akan terus melakukan pembangunan infrastruktur telekomunikasi sesuai dengan perencanaan dalam Roadmap Indonesia Digital. Pada tahun 2022, Kementerian Kominfo akan fokus menyelesaikan pembangunan di lapisan backbone hingga last mile.
“Di lapisan backbone mengoptimalkan utilisasi jaringan kabel serat optik Palapa Ring melalui penggelaran ekstensi Palapa Ring Integrasi sepanjang 12.083 KM,” ujar Dedy Permadi, Juru Bicara Kementerian Komunikasi dan Informatika, dalam keterangannya, Jumat (31/12/2021).
Sementara pada lapisan middle-mile, Kemkominfo akan melakukan penambahan kapasitas satelit dan pembangunan gateway. Dan, untuk lapisan last mile menyelesaikan pembangunan BTS bersama operator seluler untuk memastikan jangkauan konektivitas 4G di 12.548 desa/kelurahan yang belum terjangkau sinyal 4G.
Menurut Dedy, sebagai bagian dari evaluasi pembangunan di tahun 2022, terdapat beberapa tantangan pembangunan infrastruktur digital keterbatasan pembiayaan, khususnya bagi pembangunan di wilayah 3T. Oleh karena itu, Kementerian Kominfo melakukan terobosan melalui skema bauran pembiayaan atau blended financing.
“Selain itu, pembangunan infrastruktur telekomunikasi juga terkendala topografi atau kontur, bentang alam, serta keberagaman medan yang mendorong bauran pilihan teknologi telekomunikasi, serta inovasi dan adaptasi dalam proses pembangunan dan pemeliharaan infrastruktur,” ungkap Dedy.
Disebutkan Dedy, pada tahun 2021 Kementerian Kominfo telah membangun infrastruktur digital dari lapisan backbone, middle mile dan last mile. Kementerian Kominfo juga melakukan penataan spektrum frekuensi radio untuk optimalisasi kualitas layanan jaringan 4G, pengembangan jaringan 5G, serta menyukseskan program Analog Switch Off (ASO).
“Pertama dari lapisan backbone, Kementerian Kominfo sejauh ini telah melakukan penggelaran jaringan kabel serat optik Palapa Ring, baik Palapa Ring Barat, Tengah, dan Timur di mana tahun 2021 merupakan tahun evaluasi atas pemanfaatan Palapa Ring,” ujarnya.
Menurut Dedy, peningkatan utilisasi Palapa Ring masih membutuhkan penggelaran fiber optic untuk menghubungkan titik fiber optic yang belum terhubung, baik di darat maupun di laut. Sedangkan infrastruktur di lapisan middle mile melalui penyediaan kapasitas satelit, Indonesia saat ini menggunakan 9 satelit telekomunikasi yang setara dengan 50 Gbps, dan 55% di antaranya digunakan oleh Kemkominfo.
“Untuk memenuhi kebutuhan kapasitas satelit yang semakin meningkat, pada tahun 2021 telah dimulai rangkaian proses konstruksi satelit multifungsi SATRIA-I dengan kapasitas 150 Gbps. Termasuk pembangunan komponen satelit dan roket di Prancis dan Amerika, serta 11 stasiun bumi di Indonesia,” jelasnya.
Sedangkan pada lapisan last-mile, Kemkominfo bersama mitra operator seluler telah memulai pembangunan Base Transceiver Station (BTS) di 12.548 desa/kelurahan yang belum memiliki akses 4G. Total jumlah pembangunan BTS itu mencakup 9.113 di wilayah 3T oleh BLU BAKTI Kementerian Kominfo dan 3.435 BTS di wilayah non-3T oleh operator seluler.
Program lain yang telah dilakukan sepanjang tahun 2021 adalah farming dan refarming spektrum frekuensi radio, baik untuk optimalisasi kualitas layanan jaringan 4G, pengembangan jaringan 5G, serta untuk menjalankan program Analog Switch Off (ASO).
Khusus penggelaran 5G, telah dilakukan layanan komersial 5G di beberapa area residensial dan hotspot di 13 kota di Indonesia melalui tiga operator seluler, yakni PT Telkomsel, PT Indosat, dan PT XL Axiata.
“Kominfo melalui operator seluler juga telah menghadirkan 5G experience di beberapa event seperti di peluncuran Gerakan Bangga Buatan Indonesia di Labuan Bajo, PON XX Papua di Stadion Lukas Enembe, dan pameran Pusat Inovasi Digital Industri 4.0 di Jakarta. Kementerian Kominfo akan terus mendorong pengembangan konektivitas 5G. Salah satunya dengan menghadirkan 5G experience dalam gelaran MotoGP Mandalika tahun 2022 dan event penting pada G20 mendatang,” pungkas Dedy.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post