Tokopedia dan TikTok Shop Perkuat Sinergi Untuk Dukung Penjual di Kedua Platform

(ki-ka) Communications Director TikTok Indonesia Anggini Setiawan, Head of Communications of Tokopedia and TikTok E-commerce Aditia Grasio Nelwan, President Director, Tokopedia and TikTok E-commerce Melissa Siska Juminto, Founder Kalaborasi Group Mutiara Nisa Rozdianda, Founder GAUDI Clothing Janet Dana dan Affiliate Content Creator Hendri Alejandro. (Foto: stevywidia/youngster.id)

youngster.id - Meski kondisi ekonomi ditengarai lesu, namun e-commerce masih positif terhadap pasar Indonesia. Bahkan di awal Ramadan 2025, Tokopedia dan TikTok Shop mengklaim mengalami peningkatan signifikan baik dari sisi penjual maupun pengguna. Hal ini didukung ekosistem sinergis Tokopedia dan TikTok Shop, serta pelaku usaha dan kreator konten.

Presiden Director of Tokopedia and TikTok E-Commerce Melisa Siska Jumito mengatakan, pada awal Ramadan 2025, live streaming melalui fitur LIVE di TikTok ditonton lebih dari 2 miliar kali. Bahkan, ada lebih dari 72 juta short video yang diunggah di TikTok oleh penjual maupun kreator di seminggu pertama Ramadan 2025. Selain itu, menjelang Ramadan 2025 jumlah penjual di TikTok Shop naik 40%.

“Kami optimis dengan pertumbuhan ini. Ini berkat ‘kekuatan penemuan TikTok’ berupa sistem rekomendasi terpersonalisasi, konten autentik, dan dukungan komunitas yang kuat, perdagangan daring menuju era ‘discovery e-commerce’ yang memungkinkan pengguna Tokopedia dan TikTok Shop melakukan jual beli online makin aman, terpercaya, dan menyenangkan, termasuk di bulan Ramadan,” ungkap Melisa pada acara “Bincang Tren Ramadan 2025” Senin (17/3/2025) di Jakarta.

Menurut Melisa, sinergi antara Tokopedia dan TikTok Shop ini mendorong inovasi berupa fitur Integrated Seller Center. Jika sebelumnya pengelolaan akun penjual harus dilakukan terpisah untuk masing-masing aplikasi, maka kini sejak masa Ramadhan 2025 dengan fitur ini pelaku usaha dapat mengelola penjualan di kedua aplikasi hanya dengan satu pengaturan di satu papan pandu (dashboard).

“Akses pasar yang luas ini dapat dimanfaatkan oleh para penjual dan afiliator kami untuk meningkatkan penjualan,” ujarnya.

Melisa menegaskan, selain pengelolaan penjualan yang dilakukan dalam satu dashboard, fitur ini juga membuat penilaian atas kinerja penjual dapat diintegrasikan sehingga membuat peningkatan reputasi dan rasa percaya pada toko dapat semakin baik.

“Dengan integrasi ini harapannya jumlah produk yang terjual hingga ulasan baik yang didapat oleh toko yang dimiliki penjual bisa lebih mudah terlihat untuk pembeli,” katanya lagi.

Sementara itu, Communications Director TikTok Indonesia Anggini Setiawan mengatakan, saat ini TikTok telah menjadi platform hiburan digital  dengan lebih dari 135 juta pengguna di Indonesia. Karena itu, menurut Anggini, jutaan penjual di Tokopedia dan TikTok Shop bisa meningkatkan transaksi lewat ekosistem yang sinergis bersama TikTok melalui konten video promosi yang dibuat oleh penjual maupun jutaan kreator di TikTok. Contohnya, brand lokal fashion berusia lebih dari 20 tahun, Gaudi, berhasil menaikkan penjualan 2 kali lipat di TikTok Shop tahun lalu lewat pemanfaatan fitur LIVE di TikTok.

“TikTok kini memungkinkan pengguna merekam konten hingga 10 menit secara native di dalam aplikasi. Fitur ini diharapkan menghadirkan ruang kreatif lebih luas untuk mengakomodasi lebih banyak tipe kreator dan konten video,” ucapnya.

Untuk membantu penjual yang jumlahnya makin banyak ini meningkatkan penjualan di Ramadan, Tokopedia dan TikTok Shop kembali mengadakan Ramadan Ekstra Seru hingga 25 Maret 2025

“Ramadan Ekstra Seru adalah salah satu kampanye terbesar kami untuk membantu konsumen memenuhi kebutuhan Ramadan hingga Lebaran lewat penawaran menarik, seperti gratis ongkir, flash sale, dan diskon,” kata Aditia Grasio Nelwan Head of Communications of Tokopedia and TikTok E-commerce.

Menurut dia, pihaknya mendapati sahur menjadi salah satu waktu yang paling digemari masyarakat untuk belanja di Ramadan Ekstra Seru. Saat sahur, nilai transaksi di Tokopedia dan TikTok Shop berkat Ramadan Ekstra Seru naik rata-rata 10,5 kali lipat.

“Ramadan Ekstra Seru juga membantu penjual, khususnya brand lokal, dan kreator di Indonesia memanfaatkan momentum Ramadan dengan maksimal. Peningkatan pesanan penjual di Tokopedia dan TikTok Shop yang berpartisipasi dalam kampanye ini naik rata-rata 2 kali lipat,” kata Aditia lagi.

Keberhasilan TikTok Shop mendongkrak penjualan diakui oleh Janet Dana founder dari Gaudi, brand fashion lokal. “Berkat kolaborasi bersama affiliate content creators dan pemanfaatan fitur LIVE di TikTok, tahun lalu penjualan Gaudi di TikTok Shop melonjak 2 kali lipat. Tahun ini, Gaudi berpartisipasi dalam Ramadan Ekstra Seru dan berkat ini, transaksi Gaudi melesat 2 kali lipat dibandingkan hari biasa,” jelas Janet.

Hal senada juga diungkapkan Mutiara Nisa Rozdianda founder Kalaborasi Group. Mutiara mengatakan, Kurma Alif, salah satu lini bisnis Kalaborasi Group, bahkan mengalami kenaikan penjualan 10 kali lipat di Tokopedia berkat menggunakan integrated seller center Tokopedia dan TikTok Shop, termasuk saat berpartisipasi dalam Ramadan Ekstra Seru 2025.

Selain itu, berkat short video, live streaming, dan kerja sama dengan kreator di TikTok, penjualan Kalaborasi Group makin meningkat bahkan menyumbang 70% dari keseluruhan pemasukan.

“Kurma Alif sebagai salah satu bagian dari Kalaborasi Group juga mengikuti kampanye Ramadan Ekstra Seru di Tokopedia dan TikTok Shop dan berhasil menaikkan penjualan 200% dibandingkan tahun lalu. Dengan menggunakan integrated seller center Tokopedia dan TikTok Shop termasuk di bulan Ramadan ini, Kurma Alif mengalami kenaikan transaksi 10 kali lipat di Tokopedia,” ungkapnya.

Data TikTok Shop Februari – Maret 2025 mendapati produk paling laris di TikTok Shop by Tokopedia lewat live streaming di TikTok, antara lain: baju muslim wanita, parfum, skincare, make up, serta hampers.

 

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version