youngster.id - Pada tahun 2024, startup teknologi Indonesia mengumpulkan pendanaan sebesar US$323 juta, yang berarti penurunan sebesar 75% dari US$1,3 miliar yang diperoleh pada tahun 2023. Bahkan, penurunan tajam sebesar 90,05% dibandingkan dengan US$3,24 miliar yang diperoleh pada tahun 2022.
Hal itu terungkap dari laporan platform intelijen pasar berbasis SaaS, Trcxn, bertajuk: “Indonesia Tech Annual Report 2024.”
“Data ini menggarisbawahi dinamika yang berkembang dalam ekosistem teknologi Indonesia, yang mencerminkan peluang dan tantangan pertumbuhan di berbagai tahap pendanaan, sektor, dan wilayah,” kata pihak Traxcn, dikutip Selasa (4/2/2025).
Laporan itu merinci bahwa pendanaan tahap akhir turun menjadi US$71,2 juta pada tahun 2024, menandai penurunan 91,95% dari US$884 juta pada tahun 2023. Pendanaan seed-stage, turun sebesar 61,54%, menjadi US$30,3 juta pada tahun 2024 dari US$78,8 juta pada tahun 2023. Sedangkan pendanaan early-stage, mengalami penurunan sebesar 32,18%, menjadi US$221 juta pada tahun 2024, turun dari US$326 juta pada tahun 2023.
Secara semtoral, maka sektor dengan kinerja terbaik pada tahun 2024 mencakup FinTech, Aplikasi Perusahaan, dan InsurTech.
Pendanaan fintech turun 68,45% dibandingkan tahun 2023 dan 89,27% dibandingkan tahun 2022. Pendanaan Aplikasi Perusahaan turun 32,65% pada tahun 2024 dibandingkan tahun 2023, dan turun 90,83% dibandingkan tahun 2022. Sedangkan pendanaan insurtech meningkat secara signifikan sebesar 431,58% dibandingkan tahun 2023 tetapi turun sebesar 28,39% dibandingkan tahun 2022.
Berdasarkan kota, perusahaan teknologi yang berbasis di Jakarta menyumbang 85,36% dari seluruh pendanaan yang dikumpulkan oleh perusahaan teknologi Indonesia. Klaten menyusul di belakangnya dengan kontribusi sebesar 6,19% dari total pendanaan.
East Ventures, AC Ventures, dan Alpha JWC Ventures muncul sebagai investor terbesar di ekosistem teknologi Indonesia dan secara aktif mendukung startup di berbagai tahapan.
Secara keseluruhan, ekosistem teknologi Indonesia mencatat 9 akuisisi pada tahun 2024, turun dari 12 akuisisi pada tahun 2023. Kesepakatan penting meliputi: akuisisi IDEAL oleh Lamudi, akuisisi RajaOngkir oleh Komerce, dan akuisisi Gredu oleh PINTAR merupakan beberapa akuisisi yang terjadi pada tahun 2024. (*AMBS)