youngster.id - Transformasi digital menjadi peluang generasi muda untuk memberikan solusi dan inovasi melalui teknologi. Hal ini mendorong Kementerian Pendidikan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) bekerja sama dengan perusahaan teknologi global Amazon Web Service (AWS).
“Teknologi digital menjadi peluang untuk kita melakukan lompatan besar, karena penting untuk teman-teman (muda) seperti mahasiswa, untuk literate terhadap teknologi, sehingga tidak hanya menjadi pengguna atau konsumen, tapi juga bagian dari kreator,” kata Prof Nizam Plt. Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi Kemendikbudristek dalam diskusi daring, Rabu (2/11/2022).
Lebih lanjut, ia mengatakan bahwa para pemangku kepentingan terkait perlu bergandengan tangan, termasuk dengan perusahaan teknologi global agar anak-anak muda mampu berada di garis terdepan teknologi. Misalnya, seperti komputasi awan (cloud computing and services), kecerdasan buatan (AI), Internet of Things (IoT), dan lainnya.
“Kreativitas merupakan DNA dari Indonesia, dengan latar belakang berbagai keragaman budaya, hayati, hingga bahasa. Kalau digabungkan dengan teknologi, harapannya dapat menjadi peluang yang tidak bisa dilewatkan begitu saja. Sehingga, kembali lagi, kita bukan hanya sebagai konsumen, tapi juga bermanfaat dari sisi ekonominya,” ujar Nizam.
Nizam kembali menekankan pentingnya kolaborasi berbagai pihak, mulai dari pemerintah, dunia industri, perusahaan teknologi global, civitas akademi, sampai masyarakat. Kerja sama yang terjalin bisa berjalan di berbagai tingkatan (level), yakni dari perkenalan hingga penguasaan teknologi baru.
“Kolaborasi pemangku kepentingan penting, mulai dari dunia industri, pemda, dan masyarakat secara luas dalam bentuk desain proyek yang problem solving. Sehingga, nantinya bisa kolaboratif secara lintas keilmuan, untuk misalnya membantu pembangunan di daerah, (membangun) smart village, dan lainnya,” papar Nizam.
Sementara itu Country Manager Worldwide Public Sector AWS Indonesia Mohammad Ghozie Indra Dalel mengatakan, AWS telah bekerja sama erat dengan pemerintah untuk mendukung perkembangan sektor publik yang mencakup Kampus Merdeka, program magang, studi independen bersertifikat dan program Kedaireka.
Guna mempercepat digitalisasi di berbagai sektor, AWS bermitra dengan Social Economic Accelerator Lab (SEAL) meluncurkan Indonesiaku AWSome! Ini merupakan sebuah inisiatif pengembangan bisnis strategis yang didukung oleh pemerintah Indonesia untuk membangun jaringan lulusan baru yang cakap digital.
“Di AWS kami berkomitmen untuk melatih ratusan dan ribuan masyarakat Indonesia dengan kecakapan cloud melalui berbagai inisiatif kecakapan kami. Sampai saat ini, AWS telah melatih lebih dari 300.000 orang-orang Indonesia dan kami tak berhenti di sana. Program Indonesiaku AWSome! akan terus naik pada momentum dan skala ini, dengan rencanauntuk meningkatkan penerimaan siswa untuk angkatan berikutnya pada semester kedua tahun 2022, dan meningkatkan program dengan posisi magang di lembaga pemerintah,” ungkap Ghozie.
Salah seorang peserta program Indonesiaku AWSome Isda Magfirah menilai, program Kampus Merdeka dan program Indonesiaku AWSome menjadi sebuah revolusi pendidikan yang selama ini monoton.
“Melalui program ini saya merasa mampu meningkatkan cara berpikir kreatif dan belajar memandang masalah dengan empati,” kata mahasiswi ilmu Politik Universitas Brawijaya.
STEVY WIDIA