Minggu, 28 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Innovation

Autogrow, Alat Pengatur Iklim dari ITB

10 Juli 2018
in Innovation
Reading Time: 2 mins read
Autogrow, Alat Pengatur Iklim dari ITB

Alat Autogrow. (Foto: ITB/youngster.id)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Mahasiswa program Teknik Elektro Institut Teknologi Bandung (ITB) berhasil membuat alat pengatur iklim. Alat diharapkan dapat membantu para petani mengatur iklim sesuai kebutuhan tanaman yang ditanam di dalam ruangan. Alat yang diberinama Autogrow ini, memungkinkan tanaman tumbuh subur dengan pengaturan suhu, kelembapan, iklim cuaca, dan cahaya secara otomatis meskipun berada dalam ruangan.

Tim pembuat Autogrow adalah tiga mahasiswa jurusan Elektronik angkata 2013 yaitu Pranata P. Christian Sitepu, Noor Azizah, dan Giovanni Guliano. Tim ini dibimbing oleh Ary Setijadi P dan Reza Darmakusuma dari Program Studi Teknik Elektro dan Iriawati dari Program Studi Biologi. Pencetus produk autogrow sendiri adalah Ary Setijadi beserta dengan mahasiswa.

Menurut Pranata, ide produk ini tercetuskan karena pesatnya pertumbuhan populasi manusia yang tidak sebanding dengan pertumbuhan jumlah pangan. Sehingga bisa menyebabkan kelangkaan pangan di kemudian hari.

Baca juga :   SRI Roof Inovasi Genteng Dua Musim

“Hal yang paling kami soroti tingginya harga cabe dan sayur di Indonesia pada tahun 2017 akibat kegagalan panen petani. Gagalnya panen petani ini disebabkan karena petani sangat bergantung pada iklim, dan petani tidak bisa memprediksikan iklim tersebut,” kata Pranata di kampus ITB belum lama ini.

Karena latar belakang tersebut, produk Autogrow ini tercetus dan mulai digarap untuk segera disebarluaskan dan digunakan oleh masyarakat khususnya petani sebagai sasaran utama. Alat ini mampu membuat kondisi iklim yang stabil dan ideal sesuai kebutuhan tanaman. Selain itu, sasaran pengguna produk ini adalah penduduk perkotaan yang tidak mempunyai lahan untuk bercocok tanam sehingga alat ini dibuat untuk dapat digunakan dalam ruangan. Ide ini muncul dari MIT Agriculture Department yang sedang melakukan riset tentang pengaturan iklim dalam ruangan untuk tanaman.

Baca juga :   ITB Raih Juara "National Safety Competition 2018"

Autogrow dilengkapi dengan aplikasi android untuk memudahkan pengguna dalam mengatur parameter iklim dan memonitor kondisi. Terdapat database yang digunakan untuk menyimpan data pembacaan kondisi iklim selama satu bulan terakhir yang dapat digunakan untuk melihat kondisi iklim pada hari-hari sebelumnya.

Hardware autogrow terdiri atas sensor suhu, kelembaban, dan karbondioksida untuk membaca kondisi udara, sensor intensitas cahaya, serta sensor pH, konduktivitas listrik, dan suhu untuk cairan larutan nutrisi. Selain itu terdapat kamera yang terpasang untuk mengambil foto pertumbuhan tanaman setiap harinya dan melakukan pengolahan citra tanaman untuk mengecek kondisi pertumbuhan tanaman sudah optimal atau belum dan sudah siap panen atau belum. Ketika belum optimal, maka parameter yang dimasukkan pengguna akan diperbarui otomatis agar dapat memperoleh hasil panen yang optimal.

Baca juga :   Inovasi Perawatan Kulit Bawa Phoenix ITB Berlaga Ke Perancis

Cara penggunaan produk ini cukup mudah. Pengguna membeli produk kemudian menyambungkan ke sumber listrik, menyambungkan alat dengan internet, memasukkan bibit tanaman yang telah disemai ke dalam alat beserta larutan nutrisinya, lalu memasukkan parameter kondisi iklim melalui aplikasi android, dan kemudian menunggu hingga waktu panen tiba.

Karena masih merupakan purwarupa pertama, biaya yang dikeluarkan masih belum optimal. Biaya pembuatan berkisar di Rp 5-6 juta. Lama pembuatan alat dalam riset kurang lebih satu setengah tahun, yaitu 6 bulan perencanaan, 5 bulan pembuatan alat, dan 6 bulan percobaan dan evaluasi sistem. Harapannya, dengan adanya alat tersebut bisa berfungsi lebih optimal dan dapat meng-imitasi iklim-iklim di belahan dunia lain sehingga masyarakat dapat menanam berbagai macam sayuran dan dapat digunakan oleh masyarakat luas.

 

FAHRUL ANWAR

Tags: AutogrowInstitut Teknologi Bandung (ITB)mengatur iklim
Previous Post

Ganti Seragam, BCA Libatkan Pengrajin Tenun dan Desainer Lokal

Next Post

Pengguna Layanan Jurnal.id Meningkat

Related Posts

Kembangkan Navigasi Aman di Area Radiasi, Tim ITB Raih Juara 2 Global HackAtom Indonesia 2025
Headline

Kembangkan Navigasi Aman di Area Radiasi, Tim ITB Raih Juara 2 Global HackAtom Indonesia 2025

2 September 2025
0
Telkomsel Pamerkan Beragam Solusi AI Terkini di KSTI Indonesia 2025
News

Telkomsel Pamerkan Beragam Solusi AI Terkini di KSTI Indonesia 2025

11 Agustus 2025
0
Kerjasama Telkomsel dan ITB Hadirkan AI Innovation Hub
News

Kerjasama Telkomsel dan ITB Hadirkan AI Innovation Hub

8 Agustus 2025
0
Load More
Next Post
Daniel Witono : Beri Solusi Akuntansi Bagi Pelaku Usaha Kecil

Pengguna Layanan Jurnal.id Meningkat

Goods Dept. x Tokopedia Gandeng Brand Lokal Ikonik

Goods Dept. x Tokopedia Gandeng Brand Lokal Ikonik

OJK Dorong Pemuda Manado Bangun Start Up

OJK Fasilitasi Pendanaan UKM dan Startup Lewat Bursa

Discussion about this post

Recent Updates

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version