E-Keramba, Inovasi Jaring Apung Bantu Tingkatkan Produktivitas Nelayan

Tim ITS penggagas e-Karamba. (Foto: istimewa/ITS)

youngster.id - Sebagai negara maritim, sektor perikanan di Indonesia menjadi andalan. Sayang, para nelayan masih belum optimal menggarap sektor ini. Hal ini mendorong tiga mahasiswa Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) mengembangkan inovasi keramba jaring apung dengan dilengkapi sistem feeder yang diberi nama E-Keramba.

Mereka adalah Alfiyan Rizki Maulidan, Fakhri Ihsan Nalendro, dan Hanif Srisubaga Alim dari Departemen Teknik Sistem dan Industri. Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan taraf hidup dari nelayan.

“Berbagai fitur dengan teknologi mutakhir yang nantinya akan dipasangkan pada E-Keramba. Pertama, keramba ini dilengkapi sistem feeder. Dengan adanya sistem tersebut, pemilik keramba akan lebih dimudahkan untuk memberikan makan kepada ikannya secara otomatis. Tidak perlu ke tengah laut untuk memberikan makan ikan,” ujar Alfiyan yang dilansir laman its baru-baru ini.

Dia juga menjelaskan, inovasi ini memiliki chip arduino mega yang berfungsi mengatur sistem feeder, cara kerja Global Positioning System (GPS), dan gerakan dari mesinnya. Selain itu, keramba ini dapat digerakkan dari jarak tertentu menggunakan remote control, sehingga dapat mencari posisi yang cocok di dekat pantai.

“Apabila terjadi ombak besar ataupun kejadian alam yang dapat merusak keramba, bisa sesegera mungkin untuk mengembalikan keramba ke tempat semula,” papar mahasiswa kelahiran Sidoarjo ini.

Menurut Alfiyan, baling-baling dan mesin yang ada pada keramba ditenagai oleh panel surya, di mana panel suryanya itu di bagian setiap sisi dari pelampung. Bahkan pelampung yang digunakan dapat dibongkar pasang mengikuti ukuran rangka dari jaringnya, sehingga dapat dibangun lebih lebar lagi.

Inovasi ini juga sudah dikembangkan hingga prototipe berskala kecil dan sudah diuji cobakan pada sebuah kolam. “Uji coba pun dinilai berhasil karena semua fitur di dalamnya dapat bekerja secara optimal,” ungkapnya.

Tim menegaskan, e-Keramba juga tidak perlu dikhawatirkan lagi jika nantinya akan digunakan secara masif. Sebab, kabel-kabel yang digunakan pada keramba ini berada di dalam pelampung sehingga sangat kecil kemungkinan untuk air masuk.

Inovasi ini berhasil meraih penghargaan internasional, berupa medali emas (Gold Medal) pada ajang Asean Innovative and Entrepreneur Fair (AISEEF) 2021 belum lama ini.

Alfiyan dan tim berharap inovasi mereka dapat terus dikembangkan lebih lanjut hingga mencapai tahap prototipe yang menyerupai desain aslinya. Tidak hanya itu, mereka berharap E-Keramba dapat digunakan secara nyata oleh para nelayan, sehingga pendapatannya bisa lebih pasti dan terukur.

“Di samping itu juga diharapkan produktivitas dari perikanan Indonesia bisa diupayakan seoptimal dan semaksimal mungkin ke depannya,” tutup Alfiyan.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version