Sabtu, 25 Maret 2023
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result

Mahasiswa Unair Buat Selaput Penutup Organ Pencernaan

4 Juni 2016
in Innovation
Reading Time: 2 mins read
Mahasiswa Unair Buat Selaput Penutup Organ Pencernaan

Ilustrasi operasi. (Foto : Kristopher Radder/Youngsters.id)

youngster.id - Tim mahasiswa prodi Teknobiomedik Fakultas Sains dan Teknologi (FST) Universitas Airlangga Surabaya, berhasil membuat selaput penutup organ pencernaan. Penutup organ dibutuhkan pasien kasus gastroschisis, yaitu kelainan bawaan lahir pada dinding perut yang terbuka.

“Kami membuat selaput penutup organ pencernaan yang terbuat dari bahan Poly-Lactid-co-Glicolic-Acid (PLGA) dilapisi Kitosan yang bersifat biokompatibel (dapat diterima oleh tubuh) dan tidak mengandung senyawa toksik,” ujar ketua tim, Karina Dwi Saraswati, melalui siaran pers, Jumat,(3/6/2016).

Karina meneliti bersama empat kawan lainnya, yaitu Fadila Nashiri Khoirun Nisak, Inas Fatimah, Fulky A’yunni, dan Claudia Yolanda Savira. Melalui Program Kreativitas Mahasiswa Penelitian Eksakta (PKM-PE), mereka mengemas hasil penelitian ini dalam judul “Studi In Vivo Poly-Lactid-Co-Glicolic-Acid (PLGA) dengan Coating Kitosan Sebagai Selaput Penutup Organ Pencernaan Untuk Aplikasi Kelainan Dinding Perut Yang Terbuka.”

Baca juga :   Oorth Aplikasi Media Sosial dari Solo

Karina menuturkan kelainan yang umumnya menimpa pada bayi yang baru lahir itu di Indonesia masih merupakan kasus dengan risiko cukup tinggi. Salah satu solusinya adalah menutupnya dengan selaput penutup organ pencernaan yang bersifat sementara. Itu dilakukan sampai si pasien menjalani operasi penutupan abdomen pada bayi tersebut. “Tindakan ini dikenal dengan menggunakan teknik SILO (silastic springs-loaded silo),” kata dia.

Namun biasanya, SILO terbuat dari bahan dasar silikon yang bersifat toksik. Sehingga kelima mahasiswa itu berpikir membuat selaput penutup organ pencernaan yang terbuat dari bahan yang bersifat biokompatibel (dapat diterima oleh tubuh) dan tidak mengandung senyawa toksik. “Kami memilih material PLGA karena sifatnya elastis, biokompatibel, serta tahan degradasi dalam waktu yang cukup lama,” ujar Karina.

Baca juga :   Aplikasi BAPAT Untuk Penanggulangan Bencana Berbasis Masyarakat

Selain itu penambahan coating atau pelapisan kitosan ini agar meningkatkan biokompatibilitas, meningkatkan proliferasi dan cell attachment. Harapannya, selaput penutup organ pencernaan dapat menutup organ pencernaan sementara sampai pada saatnya dimasukkan kembali ke dalam rongga abdomen.

Hasil pengujian gugus fungsi menunjukkan bahwa meningkatnya pita serapan pada bilangan gelombang 1747,50 cm yang merupakan gugus amida I. Angka itu menunjukkan keberadaan kitosan yang terbentuk bersama PLGA. Hasil kekuatan tarik untuk setiap variasi adalah 4,78 MPa (PLGA) dan 12,96 MPa (PLGA-kitosan).

Hasil Uji Sitotoksisitas PLGA-Kitosan menunjukkan persentase batas minimal sel hidup yaitu lebih dari 60 persen. Ini menandakan bahwa membran Spring-loaded silo ini tidak bersifat toksik. Selain itu, dari hasil uji morfologi tidak terlihat pori pada permukaan silo yang dikarenakan pori membran sangatlah kecil.

Baca juga :   Limbah Ikan Bisa Jadi Pakan Ekonomis

Ukuran pori ini sesuai untuk diaplikasikan sebagai selaput penutup sementara organ pencernaan yang memiliki ukuran pori 0,1–10 mikro. “Kami mengakui ini masih dalam tahap pengujian pada hewan coba,” ujar dia. Sambil menambahkan, tetap berdasarkan hasil uji secara in-vitro, membran Poly-Lactid-co-Glicolic-Acid (PLGA) yang dilapisi kitosan memiliki potensi sebagai kandidat selaput penutup organ pencernaan yang baik.

STEVY WIDIA

Tags: gastroschisisselaput penutup organ pencernaanTeknobiomedik Fakultas Sains dan Teknologi (FST)Universitas Airlangga Surabaya
Previous Post

Sebarkan Layanan Musik Digital Lewat “Funk Up Indonesia”

Next Post

Riset Gerhana Matahari Di Gelar di ITB

Related Posts

drone bawah laut ARHEA
Innovation

Drone ARHEA Merevolusi Studi Oseanografi

14 Maret 2023
0
Undip IPITEx 2023
Innovation

Inovasi Biodiesel Bahan Minyak Jelantah Raih Medali Perak di IPITEx 2023

2 Maret 2023
0
mahasiswa Farmasi Universitas Pelita Harapan (UPH)
Innovation

Mahasiswa UPH Mengolah Centella Asiatica Jadi Alternatif Pengobatan Kanker

22 Februari 2023
0
Load More
Next Post
Riset Gerhana Matahari  Di Gelar di ITB

Riset Gerhana Matahari Di Gelar di ITB

Kaum Urban Butuh Ponsel Fun dan Energik

Kaum Urban Butuh Ponsel Fun dan Energik

Malang Bangun Pusat Oleh-oleh di Pasar Bareng

Malang Bangun Pusat Oleh-oleh di Pasar Bareng

Discussion about this post

Berita Terbaru

Komunitas Kejar Mimpi Pekanbaru

Melalui Green Movement for The Future, Komunitas Kejar Mimpi Pekanbaru Ajak Gen Z Peduli Lingkungan

25 Maret 2023
0
Metrodata Electronics

Dikontribusi Bisnis Distribusi Digital, Metrodata Catat Sejarah Pendapatan Capai Rp21 Triliun

25 Maret 2023
0
Hana Nurjana

BCIC 2023, Mencari dan Inkubasi Wirausahawan Muda Kreatif Bidang Kriya dan Fesyen

25 Maret 2023
0
PUBG MOBILE Professional League (PMPL) SEA 2022

Realme Fokus Kembangkan Ekosistem Esport dan Talenta Muda di Indonesia

25 Maret 2023
0
startup

Indonesia Masuk Jajaran Negara dengan Jumlah Startup Terbanyak di Dunia

25 Maret 2023
0
WhatsApp Desktop

WhatsApp Desktop di Windows Kini Bisa Video Call hingga 8 Orang

25 Maret 2023
0
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
Copyright © 2016 - 2023 PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community

Copyright © 2016 - 2023 PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

Add youngster.id to your Homescreen!

Add
Go to mobile version