Minggu, 29 Januari 2023
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result

Supriady Ciptakan Biopolybag dari Ekstrak Eceng Gondok

30 Desember 2015
in Innovation
Reading Time: 2 mins read
Supriady Ciptakan Biopolybag dari Ekstrak Eceng Gondok 1

youngster.id - YOUNGSTERS.id – Polietilena sebagai material utama pembuat polybag (plastik yang digunakan untuk benih tanaman) ternyata sangat sulit diurai di tanah. Agar tidak mencemari lingkungan, mahasiswa prodi Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas Padjadjaran, Supriady RP Siregar, mengembangkan biopolybag yang terbuat dari serat tanaman eceng gondok yang mudah diurai dalam tanah.

Supriady menggunakan ekstrak tanaman eceng gondok (eichornia crassipes) yang di dalamnya terkandung selulosa sebagai bahan utama pembuat biopolybag. Selulosa merupakan bahan makanan utama bakteri. “Penelitian ini didasarkan atas kegalauan melihat petani menggunakan polybag, sementara polybag yang ada tidak bisa terdegradasi dalam tanah,” kata Supriady, dilansir di laman Unpad.

Metode penelitian yang digunakan Supriyadi adalah dengan menguji karakter mekanik dan biodegradabilitas bio-polybag pada tiga media yang dilarutkan dalam air, air sungai dan dikubur di dalam tanah.

Menurut Supriady, tanah kaya akan mikroba, bakteri, dan jamur. Selulosa yang menjadi kandungan biopolybag akan mudah dimakan bakteri, sehingga proses penguraiannya semakin cepat. Berdasarkan perhitungannya, biopolybag yang dikubur dalam tanah akan terurai selama 12 minggu. “Kalau dalam air sungai dan air normal, biopolybag ini akan terurai 16 minggu. Ini baru perkiraan, tapi yang pasti dia akan terurai dalam tanah,” jelas Supriady.

Selain cepat diurai dalam tanah, biopolybag ini juga membuat tanaman lebih subur. Hal ini disebabkan biopolybag yang digunakan murni terbuat dari material organik, sehingga sangat membantu dalam proses penyemaian tanaman karena tidak menghambat penyerapan air. “Ini mendukung keberlanjutan pertanian, pertanian bekrelanjutan, dan pembangunan berkelanjutan,” kata Supriyadi.

Penemuannya ini dapat dipraktikkan di seluruh wilayah, terutama di negara agraris. Diharapkan, penemuan biopolybag ini akan menjadi alah satu upaya mengurangi polusi sampah plastik pada tanah. Maklu, ternyata, sektor pertanian menjadi salah satu penyumbang sampah plastik paling besar, terutama dari hasil penggunaan polybag.

Untuk menciptakan biopolybag dari ekstrak eceng gondok ini, Supriady dibantu Gugun Gunawan (Agroteknologi 2013) dan Margaretha Marpaung (Agribisnis 2012) serta dosen pembimbing Dr. Rija Sudirja, M.T.

Melalui penemuan tersebut, Supriady pun berkesempatan mempresentasikannya di ajang “The 15th International Scholar Convention 2015” 2 – 5 Oktober lalu di King’s College London Inggris dengan judul penelitiannya “Revolution Biopolybag System Based on Water Hyacinth’s Fiber as a Solution for Environmental Friendly Seeding And Seedling Plants”.

Ia menjadi salah satu dari 23 penyaji dari seluruh negara di dunia yang berkesempatan tampil di ajang bergengsi tersebut. Uniknya, Supriady menjadi penyaji termuda di antara penyaji yang notabene merupakan mahasiswa Magister dan Doktor. “Ini adalah suatu kebanggan bagi saya,” kata Supriady.

 

STEVY WIDIA

Tags: Agroteknologi Fakultas Pertanian Universitas PadjadjaranbiopolybagPolietilenaSupriady RP Siregar“The 15th International Scholar Convention 2015”
Previous Post

Tahun 2016 Pelaku Bisnis Online Meningkat Tajam

Next Post

Mahasiswa IBI Lampung Bikin Usaha Pizza Mendoan

Related Posts

Universitas Pertamina
Innovation

DIA-BEAT, Aplikasi Skrining Diabetes Berbasis Kecerdasan Buatan

24 Januari 2023
0
UMM Sepeda Listrik Tenaga Surya
Innovation

Sepeda Listrik Tenaga Surya UMM Ini Punya Pengontrol Daya

23 Januari 2023
0
Tim PKM VGK ITS
Innovation

Inovasi Desain Ruang Publik Futuristik Yang Ramah Lingkungan

16 Januari 2023
0
Load More
Next Post
Mahasiswa IBI Lampung Bikin Usaha Pizza Mendoan 2

Mahasiswa IBI Lampung Bikin Usaha Pizza Mendoan

IBI Darmajaya Lampung Gelar Bazar Technopreneurship

Robot Penyerap Polutan Dari Pekalongan 3

Robot Penyerap Polutan Dari Pekalongan

Discussion about this post

Berita Terbaru

panel tenaga surya

Praktekkan Bisnis Ramah Lingkungan, Perusahaan AMDK Ini Terbanyak Pasang Panel Surya di Indonesia

28 Januari 2023
0
Green Rebel

Startup Green Rebel Ekspansi ke Luar Negeri dan Populerkan Pola Makan Berbasis Tumbuhan

28 Januari 2023
0
RRQ

RRQ dan PINTU, Gelar Turnamen Mobile Legends Berhadiah Bitcoin

28 Januari 2023
0
TikTok Shop Summit 2022

Platform Live Selling TikTok Jadi Terfavorit di Indonesia

28 Januari 2023
0
Pinjaman Online

Startup Adapundi Klaim Berhasil Salurkan Pinjaman Modal ke 1,6 Juta UMKM

28 Januari 2023
0
Membuka Peluang Kokreasi untuk Generasi Konten, Smartfren Luncurkan WOWLabs

Operator Telekomunikasi Ini Gelar Festival UMKM Lokal, Dimulai dari Depok

28 Januari 2023
0
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
Copyright © 2016 - 2023 PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community

Copyright © 2016 - 2023 PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

Add youngster.id to your Homescreen!

Add
Go to mobile version