youngster.id - Kementerian Komunikasi dan Informatika menggelar Startup Studio Indonesia. Ini adalah program intensif bagi early-stage startup untuk mengakselerasi skala bisnisnya. Program Startup Studio Indonesia menargetkan startup pada tahap Angel hingga pre-series A.
Melalui program ini, startup yang difasilitasi dapat mengembangkan skala bisnisnya dengan lebih cepat dengan beragam dukungan yang berfokus pada akselerasi produk dan tim, validasi strategi fundraising, validasi strategi growth marketing, memberikan dukungan technology development, dan menajamkan business skill.
“Kemenkominfo berkomitmen untuk terus mendukung terciptanya ekosistem startup digital yang kuat dan memadai melalui pembangunan infrastuktur TIK, pengembangan talenta digital, hingga percepatan dan penyempurnaan regulasi,” ungkap Johnny G. Plate Menteri Komunikasi dan Informatika RI dalam keterangannya, Selasa (20/10/2020).
Dari 668 aplikasi yang telah diterima dari 32 provinsi di Indonesia, telah dipilih 20 startup yang dipercaya akan memberikan dampak bagi Indonesia. Startup dipilih berdasarkan profil, identifikasi masalah serta solusi yang diusung, potensi sektor dan industri untuk scaling up, relevansi solusi terhadap sektor industri, serta diferensiasi dan faktor lokalitas.
“Program Startup Studio Indonesia ini menjembatani dua program startup sebelumnya yang telah Kominfo inisiasi, yaitu Gerakan Nasional 1000 Startup Digital dan Nexticorn. Kami harap 20 startup early-stage ini dapat berkembang dengan pesat dan inovasinya benar-benar membawa new solutions di kondisi new normal. Menjadi katalisator bagi transformasi digital Indonesia,” kata Semuel Abrijani Pangerapan Direktur Jenderal Aplikasi Informatika, Kementerian Komunikasi dan Informatika RI.
Penilaian startup dilakukan oleh beragam dewan kurator dari berbagai industri & background seperti Fajar Budiantoro (Inspektur IV Inspektorat Jenderal Kominfo), Slamet Santoso (Plt. Direktur Pemberdayaan Informatika), Willson Cuaca (Co-founder & Managing Partner, East Ventures), Dr. Hargo Utomo, MBA (Director of Business Development and Incubation, Universitas Gadjah Mada), dan Italo Gani (Founder, Impactto).
Akhirnya telah dipilih 20 startup untuk batch 1 Startup Studio Indonesia yaitu AgenKAN, Biteship, Career Support, Feedloop, Halofina, Jejak.in, Justika, Keeppack, Larik.tech, Moodah, Nectico, Rakamin Academy, Rekosistem, Payo Kepasar, PTS.SC, Schoters, Tumbasin, Verihubs, Waterhub, Woobiz.
Dimulai sejak 5 Oktober 2020, secara online, mereka mengikuti rangkaian program awal yaitu, Founder’s Camp. Program tersebut memiliki format 1-to-10 (satu coach dengan sepuluh startup) berfokus pada empat topik, yaitu: Talent & Culture, Fundraising, Product Strategy, dan Growth Marketing.
Para coach merupakan para co-founder dan petinggi startup digital ternama, di antaranya adalah Christopher Madiam (COO & Co-founder, Sociolla), Fajrin Rasyid (Digital Business Director, Telkom Indonesia), Joseph Aditya (CEO, Ralali), Metha Trisnawati (COO & Co-founder, Sayurbox), dan Vanessa Li (CEO & Co-founder, GoWork).
Setelah Founder’s Camp yang berlangsung pada 5-9 Oktober 2020, tahapan program Startup Studio Indonesia selanjutnya adalah Brainstorming Session (12 Oktober 2020 – 22 November 2020), Networking, (23-25 November) dan Pitch Day (26 November 2020).
STEVY WIDIA
Discussion about this post