youngster.id - Situasi Pandemi Covid-19 telah mendorong laju adopsi teknologi di segala lini bisnis. Untuk itu reinvention atau perubahan secara terus-menerus dan adaptasi tanpa kehilangan jati diri merupakan kunci yang sangat penting bagi organisasi manapun untuk bertahan dan terus bertumbuh.
“Saya percaya, laju percepatan digitalisasi ini akan terus berlanjut baik aspek personal maupun korporasi,” kata Gunawan Susanto, Country Manager Amazon Web Services (AWS) Indonesia, dalam acara AWS Summit Online ASEAN 2021 Rabu (19/5/2021).
Di memprediksi akan ada tiga perubahan di tahun ini dengan digitalisasi. Prediksi yang pertama Internet of data, Analytics, dan ML (Machine Learning) akan semakin berperan. Untuk diketahui, jumlah atau besar data yang dihasilkan diprediksi terus bertambah, dan akan lebih banyak data yang dihasilkan dalam tiga tahun ke depan dibandingkan dengan 30 tahun ke belakang.
“Dengan data dan informasi sebanyak itu, tentunya akan menjadi tantangan tersendiri untuk kita dapat mengelolanya dan pastinya tidak dapat lagi diolah secara manual. Butuh bantuan dalam melakukan analisa, bahkan pemanfaatan teknologi ML untuk membuat layanan yang lebih efektif dan efisien,” tutur Gunawan.
Prediksi yang kedua , teknologi akan mengubah cara kita berinteraksi. Bukan hanya di dalam dunia maya, namun juga di dunia fisik dan nyata. Dijelaskan Gunawan, salah satu contoh penerapannya adalah Amazon Go, yang merupakan inovasi di dunia ritel.
Yang terakhir, AWS melihat bahwa di tahun 2021 ini teknologi komputasi awan (cloud computing) akan tersedia di mana-mana dan mempercepat laju inovasi digital di banyak perusahaan. Saat ini, beberapa perusahaan telah melakukan inovasi dengan teknologi ini diantaranya Sociolla, Halodoc, Traveloka, Kredivo, WWF, Moka, Sekolah.mu, dan masih banyak lagi.
Dalam melakukan inovasi, perusahaan-perusahaan tersebut dibantu dengan berbagai solusi yang disediakan oleh AWS. Seperti Traveloka yang gunakan kapabilitas AI milik AWS untuk bereksperimen dengan mesin pemberi rekomendasi (recommendation engine) untuk pelanggan berdasarkan histori pembelian. Selain AI, machine learning juga bisa dimanfaatkan sebagai metode eksperimen tanpa harus mendesain ulang algoritma baru dari nol.
Seluruh inovasi yang berhasil dihadirkan di platform Traveloka telah beri dampak positif baik bagi pengguna, juga pelaku dan penerima manfaat di sektor gaya hidup, teknologi dan lainnya yang bersinggungan.
“Berkat tools dan laporan yang disediakan AWS, Traveloka mampu memangkas biaya selama pandemi hingga mencapai kurang dari separuh dibandingkan biasanya,” kata Ray Frederick, CTO Traveloka.
STEVY WIDIA
Discussion about this post