Minggu, 28 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home News Analyze

Mendorong Produktivitas UMKM Melalui Digitalisasi

4 Oktober 2021
in Analyze, Headline
Reading Time: 3 mins read
UMKM

UMKM masuk ekosistem digital. (Foto: istimewa/youngster.id)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Hasil riset terbaru Daya Qarsa, yang berjudul ”Mendorong Produktivitas Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah Melalui Digitalisasi”, mengungkap: ada dua hambatan yang dihadapi UMKM di Indonesia untuk mencapai kinerja lebih optimal dan produktif, yaitu hambatan manajerial dan non-manajerial. Untuk itu, UMKM perlu melakukan digitalisasi.

Hambatan manajerial mencakup hambatan dari proses pengoperasian dan perencanaan bisnis, seperti hambatan dalam manajemen sumber daya manusia, pengoperasian bisnis, keuangan atau pendanaan, serta pemasaran dan penjualan. Sedangkan hambatan non-manajerial, mencakup hambatan yang dipengaruhi oleh faktor motivasi, tujuan bisnis dan keterampilan sumber daya manusia, di mana lebih didominasi oleh usaha mikro dan kecil.

Kami mengidentifikasi hambatan bisnis UMKM, dan hampir semua tantangan yang kami identifikasi dapat diselesaikan melalui digitalisasi. Karena itu, sektor UMKM perlu menjalankan proses penggunaan teknologi untuk meningkatkan pendapatan, meningkatkan bisnis, dan menciptakan budaya digital dengan informasi digital sebagai inti.

Berdasarkan riset yang dilakukan pada 550 UMKM aktif di kota besar Indonesia, yaitu Jakarta dan Surabaya, pada bulan Agustus tahun 2020, diketahui bahwa hambatan UMKM yang pertama adalah masih tentang pendanaan.

Penelitian menunjukkan bahwa 52% UMKM masih menggunakan modal usaha sendiri, dan 1% UMKM menggunakan pinjaman online. Lalu, 32% UMKM mengalami kesulitan dalam mencari pembiayaan dengan suku bunga rendah, 28% mengalami kesulitan dengan persyaratan agunan, 25% dengan proses pendaftaran yang rumit, 5% menemukan jumlah pembiayaan yang cukup, dan 1% menemukan pembiayaan syariah.

Baca juga :   InstaMarket, Ajang Konsultasi Bisnis via Instagram

Ada pun yang termasuk hambatan pendanaan dalam proses pencarian pembiayaan, seperti modal kerja, gaji karyawan, dan tujuan pendanaan lain yang berhubungan dengan bisnis.

Hambatan yang dihadapi UMKM itu dapat disiasati dengan mengoptimalkan teknologi atau digital financing melalui P2P Lending, Equity Crowdfunding, atau Supply Chain Financing. Kebutuhan pendanaan UMKM cenderung variatif sehingga perlu menyesuaikan penyedia layanan keuangan yang ada. Saat ini, di Indonesia terdapat banyak penyedia pembiayaan digital yang tersedia di pasar, ada yang hanya termasuk dalam satu kategori, tetapi banyak juga yang termasuk dalam beberapa kategori. Untuk pendanaan skala kecil, UMKM dapat memilih layanan pinjaman konsumtif. Sedangkan untuk pendanaan skala besar UMKM dapat memilih pinjaman P2P Lending atau Equity Crowdfunding.

Walaupun satu UMKM mungkin tidak memiliki tenaga kerja dengan jumlah sangat tinggi, UMKM juga merasakan tantangan dalam manajemen tenaga kerja, seperti manajemen penggajian, tunjangan, dan melacak kinerja karyawan. Hasil riset menunjukkan 30% pelaku UMKM kesulitan dalam mengelola data karyawan, 25% kesulitan mengelola penggajian, 22% kesulitan yang disebabkan oleh sistem absensi konvensional. Sementara itu, 18% memiliki sistem absensi yang rawan manipulasi, dan 4% lainnya termasuk pendisiplinan karyawan dan kesulitan membuat  keputusan karena tidak memiliki analisis yang cukup tentang karyawannya.

Baca juga :   Percepat Digitalisasi UMKM, Olsera dan AstraPay Jalin Kemitraan Strategis

Salah satu solusi digital yang tersedia untuk membantu pengelolaan tenaga kerja UMKM adalah melalui HR Software. Fitur di dalamnya dapat memudahkan UMKM dalam mengelola tenaga kerja mereka dengan cara yang lebih terorganisir dan otomatis.

Hambatan selanjutnya yang dirasakan UMKM adalah proses perencanaan bisnis, di mana terdapat  37% UMKM mengalami kesalahan perhitungan, 30% kesulitan dalam melacak inventaris, 25% dalam mengelola berbagai kategori barang, dan 8% dalam melacak kurir.

Hambatan itu terjadi karena hanya 14% bisnis UMKM yang sudah menggunakan sistem digital ERP sedangkan selebihnya masih menggunakan cara manual atau software Excel. Solusi digital seperti ERP menggunakan otomatisasi dan mengumpulkan data ke dalam suatu database terpusat sehingga dapat mempercepat pekerjaan.

Administrasi bisnis sehari-hari, seperti pelacakan penjualan, faktur, pembayaran, dan pembukuan transaksi juga menjadi hambatan UMKM untuk lebih produktif. Pasalnya, berdasarkan hasil riset, sebanya 71% UMKM masih menggunakan cara manual. Hambatan yang paling sering dialami adalah 52% mengalami salah perhitungan, 24% komplikasi karena perbedaan bank atau cara pembayaran, 20% keterlambatan pembayaran tagihan, dan 3% dokumen tercecer maupun hilang.

Baca juga :   Digitalisasi Jadi Harapan UMKM Bertahan Lewati Pandemi

Untuk itu, UMKM dapat memanfaatkan software akuntansi, e-Faktur, dan aplikasi pajak sebagai solusi digital untuk mengatasi permasalahan tersebut. Untuk memungkinkan transaksi yang lebih cepat dan nyaman, sistem Point of Sale (POS), payment gateway, dan sistem pembayaran digital juga dapat digunakan.

Terakhir adalah pemasaran dan penjualan yang meliputi proses mempromosikan, menjual, dan mendistribusikan barang atau jasa. Sejatinya, tantangan bisnis UMKM ini dapat diatasi dengan menggunakan e-commerce, di mana model bisnisnya memungkinkan pelaku bisnis dan individu membeli dan menjual barang melalui internet. Ini dapat dijalankan baik melalui situs web individu atau e-commerce pihak ketiga, ataupun keduanya.

Tidak hanya mengeksplorasi permasalahan bisnis yang dihadapi UMKM, kami juga melakukan pemetaan potensi solusi digital yang ada di pasar untuk membantu UMKM di Indonesia memecahkan masalah produktivitas mereka. Kami berharap UMKM dapat semakin cepat memanfaatkan digitalisasi dan dapat tumbuh di tengah persaingan usaha di sektor UMKM yang tinggi terlebih di masa pandemi.

 

APUNG SUMENGKAR — Managing Partner (CEO) Daya Qarsa

Tags: dan menengah (UMKM)Daya Qarsadigitalisasi umkmhambatan bisnis UMKMkecilusaha mikro
Previous Post

Modifikasi Honda dan Nevertoolavis Hadir Di Indonesia Modification Expo (IMX) 2021

Next Post

OYO Siap Masuk Bursa Saham Dengan Nilai IPO US$ 1,1 Miliar

Related Posts

VENTENY team
Headline

VENTENY Bukukan Pendapatan Rp104 Miliar di Semester I Tahun 2025, Naik 18,3%

5 Agustus 2025
0
Hibank Hadirkan Solusi Digitalisasi UMKM Dalam Genggaman
Headline

Hibank Hadirkan Solusi Digitalisasi UMKM Dalam Genggaman

25 Februari 2025
0
Usaha Ultra Mikro Perempuan
News

Pentingnya Digitalisasi UMKM Agar Jadi Pemain Kunci di Pasar Domestik

20 November 2023
0
Load More
Next Post
OYO

OYO Siap Masuk Bursa Saham Dengan Nilai IPO US$ 1,1 Miliar

sterilizer box

Inovasi Sterilizer Box Dengan Ultraviolet C Untuk Melawan Virus

5G Experience Center PON

Telkomsel Hadirkan Akses Pengalaman 5G Pertama di Papua

Discussion about this post

Recent Updates

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version