Antisipasi Serangan Siber, DANA Perkuat Sistem Keamanan Untuk 100 Juta Pengguna

DANA v.2.0

Tampilan DANA v.2.0. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Sejak awal 2021 masyarakat semakin terdorong untuk mengadopsi teknologi finansial dalam kehidupan sehari-hari. Di sisi lain, masyarakat juga semakin peduli dengan masalah keamanan data. Pasalnya, seiring pesatnya adopsi teknologi digital, serangan siber yang terjadi juga kian deras. Menurut laman website Exabytes, sepanjang 2021 saja, tercatat setiap 39 detik terjadi serangan ke situs-situs internet global dan setiap 11 detik dunia maya dibanjiri oleh Ransomware.

Untuk menjaga kepercayaan masyarakat DANA,platform dompet digital memperkuat sistem keamanan. VP Information Security DANA Andri Purnomo mengungkapkan, menurut 2021 Data Breach Investigation Report, Verizon, aspek finansial masih menjadi motif dominan serangan-serangan itu, dengan dua target utama yaitu berkaitan dengan akun bank dan kartu kredit.

“Untuk itu DANA telah mengimplementasikan beragam upaya mengantisipasi beragam serangan dan kejahatan agar terbangun kepercayaan masyarakat terhadap keuangan digital. Kami melakukan identifikasi secara berkala di berbagai aspek, mulai dari program kampanye yang sedang berjalan, produk, media sosial, maupun mitra untuk memitigasi risiko kemungkinan terjadinya ancaman,” ungkap Andri dalam acara DANA Tech Talk 2022: Enabling Digital Financial Trust with Advanced Security Technology, Jumat (4/3/2022.

Andri menegaskan, DANA juga senantiasa meningkatkan sistem keamanannya. Langkah ini tentu perlu diambil mengingat saat ini DANA telah digunakan oleh lebih dari 100 juta pengguna, 5.000 online merchants, dengan rata-rata transaksi mencapai 7 juta transaksi per hari.

Sementara itu VP Risk Management DANA Fath Ade Surya menambahkan, untuk keamanan DANA telah melibatkan lebih dari 8.500 sistem TI, 200 aplikasi dan 300 application programming interface (API).

 “Untuk itu, DANA menerapkan konsep Manajemen Risiko terintegrasi yang didukung dengan teknologi Risk Engine yang menggunakan data perangkat hingga karakteristik transaksi pengguna untuk memitigasi risiko. Selain itu, DANA senantiasa juga membangun risk aware culture untuk seluruh karyawan guna memahami dan mengenai berbagai jenis risiko untuk dapat bersama-sama menjaga dan memitigasi risiko perusahaan,” kata Fath.

Dia juga menegaskan, dari sisi keamanan pengguna, DANA juga menerapkan kebijakan zero data sharing, penggunaan teknologi keamanan mulai dari PIN hingga teknologi verifikasi wajah yang dikembangkan sendiri yaitu DANA VIZ (Visual Identity Authorization), dan mengimplementasikan standar ISO dan PCI-DSS secara berkala. Tidak ketinggalan, DANA Protection yang akan menjamin pengembalian uang pengguna apabila terjadi kegagalan dalam transaksi.

“DANA percaya implementasi keamanan dapat diciptakan dengan adanya tiga faktor. Pertama, kompetensi tim, yaitu dengan memastikan semua tim mengemban tanggung jawab untuk menjaga keamanan hingga mampu terhindar dari ancaman kejahatan siber. Kedua, memiliki proses yang modern termasuk tata kelola yang konsisten secara internal maupun dengan pihak eksternal. Ketiga, penggunaan teknologi tidak hanya sebagai alat namun penggerak untuk memastikan proses yang sesuai dan memberikan nilai bagi operasional,” tandas Andri.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version