Bahan Eco Faux Karya Desainer Indonesia Tampil di Ajang Virtual Red Carpet Hollywood

Koleksi busana kreasi Alan Tjahjadi dengan bahan Viro. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Di tengah keterbatasan kegiatan fisik, industri mode tetap terus berkarya. Hal ini didukung inovasi berupa gelar pameran fesyen internasional secara virtual. Berkat inovasi ini, produk karya desainer Indonesia pun bisa terlibat dalam pagelaran Virtual Red Carpet by Heart of Hollywood di Amerika Serikat.

Johan Yang, Executive Vice President dari PT Polymindo Permata, perusahaan pemilik merek Viro mengatakan, di masa pandemi seperti saat ini, kreativitas dan kolaborasi harus terus diupayakan di tengah segala keterbatasan. Untuk itu Viro turut berpartisipasi dalam ajang Virtual Red Carpet dengan mengedepankan materi eco faux.

“Kami melihat ajang Virtual Red Carpet sebagai sebuah solusi yang efektif untuk mempertemukan ide dan kreativitas fesyen top dunia. Selain itu, Virtual Red Carpet ini juga sejalan dengan misi Viro yang selalu mengedepankan aspek ramah lingkungan karena penyelenggaraannya tidak menghasilkan banyak carbon footprint,” terang Johan dalam keterangan pers, Senin (16/11/2020).

Kolaborasi Viro bersama Ollie Dhirendra, sebagai Project Director Event untuk Heart of Hollywood, dan Desainer Jesus Cedeño menginovasikan material eco faux menjadi karya busana. Johan menjelaskan materi eco adalah serat non-natural yang memiliki look and feel serupa material alami.  Generasi baru serat ini bersifat lebih tahan lama, tidak luntur, nyaman dipakai, anti-air, dan dapat didaur ulang.

“Material eco-faux Viro yang biasanya dipasok untuk fungsi rancang bangunan dan interior ruangan, melalui kolaborasi dengan desainer mampu tampil memukau sebagai karya adibusana,” ungkap Johan.

Menurut dia, gaun-gaun hasil kreasi Jesus Cedeño ini juga menjadi pembuktian bila material eco faux ternyata terlihat makin elegan saat dipadankan bersama detail kilauan kristal. Kesan elegan yang modern kian terasa kala tim produksi Heart of Hollywood, merekonstruksi ulang karya seni bertajuk “Kendaraan Langit” karya Joko Avianto, yang juga didukung oleh Viro di tahun 2019, sebagai latar peragaan digital-nya.

Tim produksi internasional ini juga memanfaatkan karya seni makrame buatan Kezia Karin yang bertajuk “Samudera’ dan “Nusantara Coast’ sebagai elemen artistik utama dari peragaan digital yang menampilkan busana kreasi Alan Tjahjadi dari brand Untaian Asa. Detail dan tampilan 3 dimensi dari karya seni makrame yang terbuat dari material eco faux ini mendramatisasi dan memperindah busana-busana yang ditampilkan.

“Viro menatap masa depan industri fesyen Indonesia dengan optimis karena Indonesia memiliki banyak desainer yang bertalenta. Ajang Virtual Red Carpet menjadi penyemangat bagi kami untuk melahirkan kolaborasi-kolaborasi strategis lainnya. Sebagai perusahaan yang selalu mengedepankan inovasi, Viro berinovasi menuju material berbasis bio-polymer yang dapat meningkatkan fleksibilitas dan berpengaruh pada ketegangan serat yang lebih lentur,” pungkas Johan.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version