youngster.id - Memasuki era industri 4.0, kolaborasi dalam bisnis tentu sangat dibutuhkan dengan tujuan bisnis akan semakin tumbuh dan berkembang. Untuk itu perusahaan polimer Jerman, REHAU dengan produk Raucord dan PT Polymindo Permata pemegang merek VIRO, bersinergi untuk pasokan bahan anyam furnitur.
“Sebagai perusahaan Indonesia, tentunya merupakan suatu kebanggaan tersendiri bagi VIRO dapat menjalin kerjasama dengan perusahaan global sekelas REHAU. Kami berharap kolaborasi ini dapat terus mendukung perkembangan industri manufaktur bahan anyam furnitur dalam negeri dengan transfer ilmu pengetahuan yang maju dari Jerman dan kemampuan kreasi lokal serta dilengkapi dengan jaringan pemasaran yang kuat,” kata Johan Yang, Executive Vice President, PT Polymindo Permata, pada Senin (11/3/2019) di Holiday Inn Express, Jakarta.
Untuk memperkuat kerjasama itu Johan melakukan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) bersama David Herensperger, Chairman for South East Asia, REHAU Ltd.
Menurut Johan dengan kerjasama ini, VIRO akan bertanggung jawab dalam memproduksi serat anyam berbahan dasar polimer yang ditargetkan bagi pembuat furnitur dalam dan luar negeri. Sementara itu, peranan marketing dan penjualan akan diambil alih oleh REHAU yang saat ini memiliki jaringan di lebih dari 170 lokasi di lebih dari 50 negara serta membantu dalam pengembangan teknologi.
“Dengan demikian, seluruh produk RAUCORD and ViroFiber yang akan dipasarkan di Indonesia dan seluruh dunia akan diproduksi di pabrik VIRO yang berlokasi di Tangerang,” ungkapnya.
VIRO dan REHAU telah menjadi dua pemain utama dalam memasok bahan furnitur non natural berbahan dasar polimer di Indonesia dan dunia sejak 20 tahun yang lalu. Melihat persaingan bisnis yang kian ketat serta tuntutan pasar yang semakin beragam, kedua perusahaan sepakat untuk menggabungkan lini bisnis ini agar dapat memberikan keuntungan lebih bagi konsumen, khususnya dalam segi inovasi.
“Kami melihat adanya peluang yang baik dengan mengabungkan bisnis RAUCORD dan ViroFiber di Indonesia sehingga dapat memberikan pengalaman konsumen yang lebih baik lagi bagi pengguna bahan kami di seluruh dunia. Kami berharap kombinasi ini dapat membuat kami selangkah lebih maju dalam segi inovasi dan manufaktur bahan furnitur sehingga dapat membuat kami memimpin di pasar Indonesia dan dunia,” sahut David dikesempatan yang sama.
Diharapkan melalui kerjasama ini dapat membuka kesempatan-kesempatan baru dalam menemukan formula baru untuk pengembangan bahan furnitur berbasis polimer yang dapat menjawab perkembangan zaman termasuk di dalamnya produk yang lebih ramah lingkungan, lebih kompetitif dan tentunya berkualitas tinggi.
FAHRUL ANWAR