youngster.id - Raksasa internet Tiongkok Baidu tengah menggalang dana segar US$2 miliar atau setara Rp29 triliun untuk membuat startup biotech berbasis Artificial intelligence (AI). Kabarnya pendiri Baidu, Robin Li terlibat dan memimpin langsung proyek usaha rintisan yang belum ada namanya ini.
Ide tersebut dikabarkan muncul sejak awal tahun ini. Business Insider baru-baru ini menyebut Baidu sedang dalam tahap pembicaraan dengan investor-investor yang potensial. Mereka sedang mencari pendanaan sebesar Rp29 triliun.
Perusahaan teknologi ini percaya dengan kemampuan teknologi AI yang mereka miliki. Untuk itu, mereka ingin startup yang didirikan nanti akan menggunakan AI untuk mengembangkan obat atau mendiagnosa penyakit. Termasuk juga mampu mendiagnosa kanker atau penyakit mematikan lebih awal.
Sebelumnya mereka telah mengembangkan perangkat yang bisa menganalisa informasi struktur virus hanya dalam kurun 27 detik. Padahal selama ini analisa tersebut membutuhkan waktu hampir satu jam. Ini mempercepat pemerintah dan institusi medis di China untuk bisa memahami virus, termasuk virus corona, untuk kemudian mempercepat pengembangan vaksin Covid-19.
STEVY WIDIA
Discussion about this post