youngster.id - Banyak bisnis merasa sulit untuk lincah bergerak dalam menyediakan karyawannya perangkat dan infrastruktur jaringan yang dibutuhkan untuk beroperasi dan berkomunikasi dengan lancar ketika COVID-19 pertama kali menyerang. Bisnis harus semakin fokus untuk memastikan bahwa keamanan siber bukanlah penghalang, melainkan pendorong bagi transformasi digital.Intelligent Workplace Report 2020 dari NTT bertajuk Shaping Employee Experiences for a World Transformed menyebut dalam banyak kasus, karyawan dibiarkan menggunakan perangkat dan aplikasi pribadi mereka, sehingga meningkatkan risiko kerentanan pada keamanan. Sebagai tambahan, hanya 46,4% bisnis global yang disurvei untuk laporan yang sama mengklaim bahwa mereka telah meningkatkan kemampuan keamanan TI mereka demi menjaga keamanan organisasi dan karyawan mereka.
Mungkin banyak organisasi belum menanamkan sistem keamanan di organisasinya karena mereka melihat keamanan sebagai penghalang dan bukan pendorong pemberdayaan digital. Perubahan pola pikir budaya perlu terjadi. Keamanan dapat membantu bisnis menghadirkan teknologi secara transformasional yang memungkinkan untuk mendapatkan pengalaman pengguna terbaik, dan pada hakekatnya hal ini terkait dengan perlindungan data karyawan.
Dalam laporan Future Disupted: 2021 NTT memperkirakan bahwa konsep ‘Secure Access Service Edge‘ (SASE), istilah yang diciptakan oleh Gartner, akan menjadi tren utama dalam 12 bulan ke depan. SASE berfokus pada pencapaian pengalaman terbaik bagi pengguna akhir dalam paradigma jaringan SaaS dan perangkat lunak yang semakin meningkat, dengan mengamankan API dan memanfaatkan skenario ‘as-a-service’ seperti firewall-as-a-service (FWaas) atau Cloud Access Security Broker (CASB)-as-a-service.
Untuk memulai SASE, bisnis perlu benar-benar mengevaluasi aset apa dan aset mana saja yang ingin mereka lindungi, di mana beban kerja terdistribusi sedang berlangsung, bagaimana bisnis mereka menggunakan aplikasi dan memastikan infrastruktur sesuai dengan tujuan penggunaan:
- Menilai aset apa yang perlu dilindungi oleh bisnis: Untuk memulai, bisnis harus melihat pelindungan data. Mereka perlu menunjukkan dengan tepat yang harus mereka lindungi dan memilah mana data dan informasi yang sangat berharga dan penting dan mana yang tidak diperlukan. Kemudian mereka dapat kembali ke dasar: kebersihan operasional yang baik dan uji kelayakan.
- Memahami di mana berbagai beban kerja sedang berjalan: Hal ini berarti bahwa bisnis harus menerapkan firewall dan melakukan segmentasi mikro yang tepat.
- Pertimbangkan untuk menggunakan aplikasi dan bagaimana cara menggunakannya: Yang penting, bisnis harus bertanya pada diri sendiri bagaimana tren penggunaan ini berkaitan dengan strategi platform dan pengguna akhir/pelanggan terkait dan protokol titik akhir serta bagaimana mereka berinteraksi dengan berbagai beban kerja dan aplikasi-aplikasi yang ada
- Mempercepat strategi keamanan jaringan dan aplikasi yang ada: Bisnis harus memastikan bahwa strategi keamanan mereka masih relevan dengan tujuan awal. Hal ini termasuk membuat keputusan tentang jalur menuju penerapan SD-WAN.
STEVY WIDIA
Discussion about this post