Bosch Implementasikan Industri 4.0 Di Indonesia

Nexeed Industrial Application System. (Foto: ilustrasi/istimewa/youngster.id)

youngster.id - Untuk mempercepat adopsi Industri 4.0 dan mempertahankan daya saing Indonesia sebagai sentra manufaktur, Pemerintah telah meluncurkan peta jalan “Making Indonesia 4.0”. Untuk mendukung itu, Bosch menyediakan rangkaian teknologi dan kapabilitas Industri 4.0 yang dirancang khusus untuk pasar Indonesia.

“Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan targetnya menjadi salah satu pusat ekonomi global terbesar pada tahun 2030 mendatang. Berkaitan dengan itu, kami melihat adanya permintaan pasar yang tinggi terhadap kapabilitas dan solusi Industri 4.0 dari Bosch,” ucap Pirmin Riegger, Managing Director Bosch Indonesia dalam siaran pers Kamis (15/4/2021).

Sebagai perusahaan AIoT terkemuka, Bosch menguasai beberapa area utama yang dapat berkontribusi mendukung inisiatif Indonesia tersebut.

“Kemampuan kami berpusat pada teknologi global yang dikembangkan melalui keahlian internasional Bosch, serta telah terbukti dan teruji untuk pasar Indonesia. Kami menggabungkan Artificial Intelligence (AI) dan Internet of Things (IoT) untuk membuat mesin-mesin pintar bekerja lebih efisien dan andal, mendukung sektor manufaktur di negara ini,” tambah Riegger.

Pada gelaran Hannover Messe 2021: Digital Edition yang berlangsung 12-16 April 2021, Bosch Indonesia menampilkan solusi perangkat lunak Industri 4.0 terdepan: NEXEED Industrial Application System dan ActiveCockpit. Solusi perangkat lunak ini dapat menghubungkan seluruh komponen pada jalur produksi, dengan menggunakan konektivitas sepenuhnya untuk mendorong transparansi secara menyeluruh dan mengurangi kompleksitas. Melalui pameran teknologi akbar ini, Bosch juga secara perdana memperkenalkan Mechatronics Training System (mMs) 4.0 untuk pasar Indonesia.

Selain itu, Bosch juga menawarkan berbagai layanan dan konsultasi di bidang Industri 4.0, termasuk pelaksanaannya. Bosch mendukung industri manufaktur agar berhasil dalam mengimplementasikan digitalisasi dan peningkatan produksi.

 

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version