youngster.id - Belakangan ini terjadi pergeseran tren transaksi jual beli dari pertemuan secara fisik ke arah transaksi secara dalam jaringan. Untuk itu, Bank Rakyat Indonesia (Persero) meningkatkan jumlah Teras BRI Digital menjadi 560 “outlet” di seluruh pasar tradisional di Indonesia pada 2016.
“Kami rencana dari 2.560 outlet Teras BRI Digital yang akan dibuka itu, dan 560 outlet target tahun ini harus selesai,” kata Sis Apik Wijayanto Direktur Konsumer BRI dalam siaran pers usai kunjungan kerja Menteri BUMN Rini Soemarno baru-baru ini di Pasar Gede Kota Solo.
Menurut dia, program Teras BRI Digital dapat meningkatkan daya saing pasar tradisional.
“Pasar tradisional yang sebelumnya sedikit-sedikit menurun ini, tetapi dengan ada daya saing itu, dapat meningkatkan transaksi antara para pedagang dengan pembeli,” kata Wijayanto.
Dia mengatakan BRI kini sudah memiliki 40 “outlet” Teras BRI Digital yang dibuka di pasar-pasar tradisional di 15 kota, termasuk di Pasar Gede Kota Solo itu.
Hampir setiap provinsi, katanya, nantinya ada dua “outlet”, sedangkan tahun ini ditingkatkan menjadi 560 outlet di seluruh Indonesia.
“Kita terus melakukan sosialisasi kepada pedagang, dan mereka dapat menguasai dengan mudah serta paham membuka informasi harga terkini melalui online,” katanya.
Sebelumnya Direktur Utama BRI Asmawi Syam mengatakan keunggulan program Teras BRI Digital merupakan pasar secara dalam jaringan yang memberikan fasilitas dan layanan berupa “update” informasi mengenai harga dan stok komoditas di pasar, baik tingkat lokal, regional, dan nasional, yang diperuntukkan baik bagi para pedagang pasar maupun pembeli yang menjadi nasabah BRI.
Dia menjelaskan program Teras BRI Digital membawa manfaaf bagi para pedagang, masyarakat, dan BRI sendiri. Masyarakat kini sudah dapat melakukan transaksi melalui telepon selulernya tentang informasi harga berbagai komuditas terkini. Ia juga mengatakan bahwa melalui program BRI tersebut, nasabah dapat melakukan transaksi secara dalam jaringan dan bahkan mendisplai produk UMKM secara virtual menggunakan teknologi “video mapping”.
“Secara konseptual, Teras BRI Digital memang didesain untuk menggerakkan ekonomi kerakyatan melalui alternatif baru dalam melakukan transaksi jual beli di pasar tradisional yang lebih efektif dan efisien, yaitu e-commerce,” katanya.
Hal tersebut, katanya, dilakukan mengingat saat ini tengah terjadi pergeseran tren transaksi jual beli dari pertemuan secara fisik ke arah transaksi secara dalam jaringan.
Secara visual, katanya, Teras BRI Digital menampilkan konsep tradisional tetapi dengan sentuhan modern.
STEVY WIDIA
Discussion about this post