youngster.id - World Health Organization (WHO) menyerukan agar masyarakat mempertimbangkan penggunaan nontunai dalam bertransaksi. Lembaga kesehatan dunia tersebut mengkhawatirkan adanya kuman yang menempel pada uang kertas, yang bisa menjadi pangkal penyebaran virus yang dapat mengganggu sistem kekebalan tubuh dan berbagai penyakit.
Menanggapi hal itu, Vincent Iswara, CEO dan salah satu Founder DANA mengatakan, penggunaan dompet digital untuk bertransaksi nontunai bisa dijadikan opsi bagi masyarakat di saat terjadinya penyebaran wabah virus. Di luar faktor kepraktisan dan kenyamanan, penggunaan transaksi digital dapat meminimalkan kontak kita dengan uang kertas yang telah berpindah-pindah tangan dan tidak kita ketahui kebersihannya.
“DANA berusaha meningkatkan kapasitas kami dalam melayani lebih dari 35 juta pengguna DANA di Indonesia, sehingga mereka dapat dengan nyaman bertransaksi secara mudah dan real-time di mana saja dan kapan saja, tanpa harus meninggalkan rumah untuk mendapatkan akses finansial,” ucap Vincent dalam keterangan resmi DANA, Jumat (13/3/2020) di Jakarta.
Menurut dia, saat pemerintah secara resmi mengkonfirmasikan kasus Corona Covid-19 di Indonesia, secara keseluruhan memang terjadi penurunan transaksi di berbagai merchant offline DANA. Namun setelah itu, terjadi kenaikan transaksi yang signifikan untuk transaksi online sebanyak 11%, dimana pembayaran tagihan dan pembelian pulsa menjadi layanan yang paling banyak digunakan.
“DANA dirancang sebagai platform pembayaran digital yang canggih dan dapat diandalkan dalam berbagai situasi. Oleh karena itu, pengguna DANA dapat terus merasa aman dalam bertransaksi karena layanan DANA dapat berfungsi dengan baik walaupun di saat wabah virus sedang terjadi,” kata Vincent.
STEVY WIDIA
Discussion about this post