youngster.id - Konservasi hutan mangrove memiliki dampak yang besar dan tidak hanya bagi lingkungan saja, tetapi juga dapat menciptakan dampak ekonomi turunan dan sosial bagi warga di sekitar wilayah konservasi. Hal ini mendorong PT Amartha Mikro Fintek (Amartha) menanam 4.000 bibit pohon mangrove pada lahan seluas dua hektar di wilayah pesisir Pulau Tanakeke, Sulawesi Selatan.
Chief Risk and Sustainability Officer Amartha Aria Widyanto mengatakan, konservasi hutan mangrove ini merupakan inisiatif Amartha berorientasi pada sustainable business (bisnis berkelanjutan), dengan memastikan keberlangsungan usaha sembari mengurangi dampak kerusakan lingkungan. Salah satunya melalui rencana menjadi carbon neutral company dalam waktu lima tahun ke depan.
“Pelestarian ekosistem mangrove juga merupakan langkah yang tepat untuk memitigasi bencana di wilayah pesisir, karena ekosistem mangrove dapat meningkatkan resiliensi dan merehabilitasi kawasan pesisir yang rawan terhadap abrasi dan potensi alih lahan untuk kepentingan komersial seperti di Pulau Tanakeke,” kata Aria dalam keterangan pers, Rabu (31/8/2022).
Sebagai informasi, pemilihan wilayah Pulau Tanakeke didasari dari hasil riset Amartha yang melihat potensi kepulauan di Sulawesi untuk dikembangkan secara sustainable, salah satunya dengan melakukan konservasi hutan mangrove. Amartha sendiri telah beroperasi di wilayah Sulawesi Selatan sejak tahun 2019 dan terus menunjukan performa bisnis yang positif dengan jumlah poin operasional sebanyak 128 poin. Lewat akses permodalan, Amartha telah menjangkau lebih dari 120.000 mitra di wilayah Sulawesi yang tersebar di 2.700 desa.
“Program ini merupakan permulaan bagi Amartha untuk terus memberdayakan pelaku ekonomi informal, tidak hanya dengan layanan keuangan inklusif, tetapi juga dengan melakukan pelestarian lingkungan yang berkelanjutan”, tutup Aria.
Selain program penanaman mangrove, bersama dengan Blue Forest, Amartha juga memberikan pelatihan dan edukasi bagi warga sekitar dalam menjaga ekosistem hutan mangrove dan memanfaatkan hasil olahannya.
Direktur Blue Forest Rio Ahmad mengatakan, Blue Forest sangat mendukung program Amartha Lestari dan siap menjalankan kelanjutan dari program ini bersama Womangrove.
“Sangat penting untuk terus memberikan pelatihan, pendampingan dan edukasi bagi warga sekitar, supaya mereka dapat bergotong-royong merawat ekosistem hutan mangrove. Program ini memang seharusnya tidak berhenti pada penanamannya saja, tetapi terus berlanjut agar menciptakan dampak bagi warga sekitar,” katanya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post