youngster.id - Industri baja memiliki harapan besar untuk kembali pulih setelah hantaman badai Covid-19. Langkah yang perlu dilakukan adalah terus berinovasi dalam memproduksi baja berkualitas tinggi dari dalam negeri. Hal ini yang diyakini PT Gunung Raja Paksi Tbk (GRP). Bahkan kinerja bakal membaik di tahun 2021.
“Kami percaya bahwa inovasi dan transformasi merupakan salah satu cara untuk menciptakan kembali gairah bisnis dan membangun kebaikan yang lebih besar bagi industri baja di Indonesia. Perubahan logo di tengah selebrasi 50 tahun berdiri, adalah bentuk rasa emosi dan optimisme. Sementara warna merah dan putih mewakili keinginan kami untuk berkancah mewakili nama Indonesia di pasar dunia dan terus berkontribusi dalam membangun negeri,” ungkap Tony Taniwan, Presiden Komisaris dari PT Gunung Raja Paksi Tbk pada peluncuran logo baru perusahaan yang digelar secara virtual Selasa (20/10/2020).
Menurut dia, secara umum pandemi Covid-19 memberikan pengaruh terhadap penurunan penjualan perusahaan sebesar 30% pada kuartal kedua dibandingkan dengan kinerja penjualan pada kuartal pertama.
Budi Raharjo Legowo, Director of Finance PT GRP, menjelaskan bahwa kinerja sudah membaik pada kuartal ketiga yang sudah mencapai kondisi lebih dari 80%. Dalam kondisi pandemi perusahaan terus menggarap peluang pasar ekspor guna menyelamatkan keterpurukan pasar dalam negeri.
“Kami intensif menggarap sejumlah pasar luar negeri, misalnya pasar Kanada yang mampu mencatatkan penjualan US$4,6 juta pada tahun ini,” katanya.
Bersamaan itu, juga terjadi transisi kepemimpinan kepada generasi baru. Perusahaan yang didirikan oleh Djamaluddin Tanoto, Kamaruddin dan Margareth Leroy ini kini bertransisi dari manajemen keluarga menjadi manajemen yang lebih professional.
“Setelah sebelumnya generasi pertama membangun dan membesarkan GGRP, kini tiba saatnya mempercayakan kemudi pada generasi berikutnya. Generasi yang telah ditempa dengan pengalaman dari keterlibatan sejak dini, generasi yang memegang harapan besar para pendiri untuk berinovasi dan memenuhi tuntutan zaman dengan tetap memperhatikan lingkungan dan pemberdayaan masyarakat Indonesia,” kata Abednedju Giovano Warani Sangkaeng, President Director GRP.
Saat ini GRP memiliki pabrik dan fasilitas pendukung seluas 200 hektar lebih di Cikarang, Bekasi. Perusahaan yang mempekerjakan 5.000 lebih karyawan ini mempunyai kapasitas produksi sebesar 2,8 juta ton baja per tahun, atau sekitar 12% dari kapasitas produksi baja nasional. Selain untuk memenuhi pasar domestik, produksi baja PT Gunung Raja Paksi Tbk kini diekspor ke sejumlah negara seperti Kanada, Australia, New Zealand dan beberapa negara di Asia, Timur Tengah dan Eropa.
Pada September 2019, Gunung Raja Paksi mengambil langkah penting berupa initial public offering (IPO). “Generasi pertama membangun dan membesarkan GGRP, kini saatnya mempercayakan kemudi pada generasi berikutnya,“ ujar Abednedju.
STEVY WIDIA
Discussion about this post