Sabtu, 27 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Headline

E-Commerce Diprediksi Tumbuh 26% Selama Pandemi

5 Juni 2021
in Headline, News
Reading Time: 2 mins read
Harbolnas Harus Hadirkan Produk Lokal

Forum e-Commerce Indonesia 2019. (Foto: istimewa)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Perdagangan elektronik atau e-commerce menjadi salah satu solusi di tengah pandemi Covid-19 yang menekan berbagai sektor perekonomian di Indonesia Menurut data Bank Indonesia (BI), selama pandemi penjualan e-commerce meningkat 26% dengan konsumen baru sebesar 51%. Pembayaran digital juga ikut meningkat dengan adanya penggunaan teknologi.

Selain itu, aktivitas ekonomi di e-commerce tercatat naik hingga 40,6%. Menurut laporan Tinjauan Big Data Terhadap Dampak Covid-19 2020 yang disusun oleh Badan Pusat Statistik (BPS), penjualan online juga melonjak tajam selama masa pandemi. Pada 2021, BI memprediksi transaksi perdagangan melalui sistem elektronik (PMSE) atau perdagangan elektronik mampu melejit hingga 33% pada tahun ini sejalan dengan sinergitas yang dilakukan oleh pemerintah.

“Ekonomi digital bisa makin kuat. Perdagangan elektronik (e-commerce) akan naik dari Rp253 triliun jadi Rp337 triliun atau tumbuh 33%,” kata Perry Warjiyo Gubernur Bank Indonesia dalam keterangannya baru-baru ini.

Baca juga :   Potensi Industri Game Besar, Itel Gandeng Free Fire dan Tim Evos

Dia memprediksi, transaksi melalui uang elektronik bisa naik dari Rp201 triliun pada tahun lalu menjadi Rp266 triliun pada tahun ini, atau tumbuh 32%. Adapun, transaksi melalui digital banking diperkirakan tumbuh 19% yakni dari Rp27.000 triliun pada tahun lalu menjadi Rp32.200 triliun pada tahun ini.

Sementara itu, Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G. Plate mengatakan bahwa valuasi ekonomi digital di Indonesia akan mencapai US$130 miliar pada 2025. Angka tersebut melesat cukup jauh dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya US$44 miliar.

Johnny mengatakan dengan angka valuasi tersebut, Indonesia akan menjadi negara dengan pasar ekonomi digital terbesar di kawasan Asia Tenggara. Berbagai data pertumbuhan positif ini sejalan dengan data dari Research and Market menyebut bahwa pertumbuhan pasar e-commerce di Indonesia diprediksi mencapai US$21,2 miliar dengan tingkat pertumbuhan tahunan majemuk (CAGR) 37,4% untuk mencapai US$104 miliar di tahun 2022.

Baca juga :   Startup Suryanesia Kantongi Pendanaan Eksternal Perdana Senilai Rp31 Miliar

Dari total pasar e-commerce tersebut, transaksi business to business (B2B) berkontribusi sebesar 26,4% pada total industri. E-commerce juga merupakan salah satu pendorong utama yang menjadikan Indonesia sebagai negara dengan nilai ekonomi digital terbesar di Asia Tenggara mencapai $40 miliar pada tahun 2019 dan diprediksi meningkat hingga $130 miliar pada 2025.

Euromonitor International baru-baru ini dalam laporannya menyebutkan Tokopedia menduduki posisi puncak pemain retail terbaik di Indonesia, sekaligus di Asia Tenggara. Tokopedia masuk jajaran Top 100 Peretail di Asia pada 2021 (Top 100 Retailers in Asia 2021). Tokopedia masuk sebagai peringkat 26 (US$11.683 juta), mengungguli Apple Inc di peringkat 27 (US$11.278 juta), dan Sea Ltd sebagai induk perusahaan Shopee di peringkat 31 (US$10.367 juta).

Baca juga :   Google Siapkan Portal Informasi Lowongan Pekerjaan

Di pasar Asia Tenggara, Tokopedia (US$11.683 juta) menduduki peringkat pertama, melampaui Seven & I Holdings Co Ltd (US$11.532 juta) dan Sea Ltd (US$8.739 juta), pemilik merek Shopee.

Menurut SimilarWeb, sepanjang Q1 2021 ini, Tokopedia menjadi marketplace teratas di Indonesia. Jumlah pengunjung Tokopedia paling banyak di kategori e-commerce and shopping. Marketplace tersebut menempati posisi teratas sejak Januari hingga Maret 2021. Rata-rata jumlah kunjungan Tokopedia selama kuartal I 2021 mencapai 126,4 juta, dengan rerata unique visitor 38,93 juta. Sementara, pada Maret 2021, tercatat Tokopedia mendapatkan porsi 33,07% traffic marketplace nasional. Angka tersebut naik dibandingkan periode Januari 2021 dengan penguasaan traffic sebesar 32,04%.

STEVY WIDIA

Tags: Bank Indonesiae-commercemarketplaceTokopedia
Previous Post

15% Startup Berpotensi Gulung Tikar, Untuk Bertahan Butuh Model Bisnis Yang Tepat

Next Post

WhatsApp Bisnis Tingkatkan Kinerja Dengan Fitur Baru

Related Posts

Lazada Hadirkan Beragam Fitur Berbasis AI dan Panduan untuk Bantu Penjual Maksimalkan Bisnis
Headline

Penjualan Lazada 9.9 Mega Brands Sale 2025 Meningkat, AI Jadi Pendorong Performa

20 September 2025
0
e-commerce
Headline

Pasar e-Commerce Indonesia Peringkat 2 Terdinamis di Dunia

17 September 2025
0
Blibli dan Grab Hadirkan Green Delivery, Prioritaskan Layanan Dengan Kendaraan Ramah Lingkungan
Headline

Blibli Jaga Pertumbuhan Bisnis Dengan Ekosistem Perdagangan Omnichannel

15 September 2025
0
Load More
Next Post
WhatsApp Perbaharui Fitur Status

WhatsApp Bisnis Tingkatkan Kinerja Dengan Fitur Baru

Abraham Viktor

Abraham Viktor dkk. : Sukses Kembangkan Virtual Restoran

DANA Minta Uang

Fitur DANA Kaget Jadi Favorit Selama Ramadan dan Lebaran

Discussion about this post

Recent Updates

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
Waste4Change

Waste4Change Catat Pertumbuhan Rata-rata Tahunan 88% dan Kelola 64,9 Juta Kg Sampah dalam Satu Dekade

26 September 2025
social commerce

MSC: 74% Pelaku Social Commerce Masih Mengandalkan Dana Pribadi Untuk Modal Usaha

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
Waste4Change

Waste4Change Catat Pertumbuhan Rata-rata Tahunan 88% dan Kelola 64,9 Juta Kg Sampah dalam Satu Dekade

26 September 2025
social commerce

MSC: 74% Pelaku Social Commerce Masih Mengandalkan Dana Pribadi Untuk Modal Usaha

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version