youngster.id - Prediksi Bullish di komoditas emas sudah diserukan semenjak akhir tahun 2019. Hampir satu tahun setelahnya, logam kuning ini terus memecahkan rekor demi rekornya. Rekor harga emas dunia 9 tahun pun akhirnya terpecahkan di bulan Juli 2020 ini setelah menembus $1.800 / oz. Sebagai catatan, all time high (harga tertinggi) dari emas adalah $1.895 / oz yang terjadi di Bulan Agustus 2011 silam.
Akan tetapi harga emas dalam negeri sendiri belum menembus titik tertinggi yang terjadi di Bulan April 2020. Hal ini dikarenakan oleh menguatnya mata uang rupiah terhadap Dollar Amerika. Titik tertinggi harga emas Indonesia terjadi di harga Rp 890.000 / gram sedangkan saat ini harga emas Indonesia berada di kisaran Rp 860.000 / gram.
“Harga emas dunia masih konsisten dengan prediksi di awal tahun. Emas akan tetap bullish selama keresahan menghantui ekonomi dunia,” kata Denny, CEO Sehatigold.com dalam keterangannya, Kamis (16/7/2020).
Kilas balik di bulan April 2020, ekonom dunia memprediksi bahwa harga emas dunia akan bergerak menuju $3.000 / oz atau sekitar Rp 1.400.000 / gram. “Harga emas dunia menuju $3.000 / oz sangat mungkin,” ujar Denny.
“Akan tetapi pergerakan harganya hampir bisa dipastikan tidak akan mulus. Akan ada banyak aksi pengambilan keuntungan (profit taking) dari pelaku pasar. Hal ini akan terjadi di semua sektor finansial: pasar modal, dan pasar uang. Akan banyak aksi opportunistic dari manager investasi global,” lanjutnya.
New Normal yang dicanangkan pemerintah Indonesia di bulan Juli 2020 sekilas memberikan nafas untuk roda perekonomian Indonesia. Perekonomian Indonesia yang stagnan semenjadi Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sedikit demi sedikit mulai bergerak. Bantuan sosial pemerintah Indonesia dalam bentuk sembako dan uang tunai juga turut berperan dalam menghidupkan kembali roda ekonomi Indonesia. Masyarakat mulai beraktivitas kembali dan mulai melakukan kegiatan ekonomi.
Akan tetapi tidak lama setelah itu, fakta menyatakan bahwa COVID-19 belum hilang dan belum bisa diselesaikan. Hal ini terbukti dari melonjaknya angka kasus infeksi COVID-19 dan angka kematian yang diakibatkan oleh pandemi ini.
Indonesia tidak sendirian. Negara-negara lainpun dihadapi pilihan yang sulit ini. Menyelamatkan nyawa atau menyelamatkan roda ekonomi.
“Pada dasarnya, belum ada perubahan yang berarti dalam penanganan pandemic COVID-19 ini. Belum ada solusi yang bisa bisa menyelamatkan kita dari pandemi yang pada saat bersamaan menyelamatkan ekonomi dunia,” kata Denny.
“COVID-19 menciptakan ketidakpastian pada iklim ekonomi dunia. Selama belum ada solusi penanganan pandemi ini, ekonomi global akan sulit untuk bangkit. Atas dasar itu, kami masih beropini bahwa harga emas akan terus bullish,” ungkap Denny lagi.
STEVY WIDIA
Discussion about this post