Gojek Klaim Keamanan Usaha Mitra Semakin Terjamin

Diskusi media “#AmanBersamaGojek Semasa Pandemi COVID-19 - Inovasi Keamanan Bagi Platform Mitra Ekosistem. (Foto: fahrul anwar/youngster.id)

youngster.id - Rasa aman merupakan faktor yang menjadi perhatian khusus penyedia layanan transportasi online selama Pandemi Covid-19 dan PSBB ini. Untuk itu, Gojek terus memperkuat keamanan sistem dengan melakukan berbagai pembaharuan inovasi teknologi.

Rasa aman tersebut tercermin dari hasil riset terbaru yang dilakukan Gojek kepada para mitra ekosistemnya. Mayoritas mitra driver (92%) menyatakan bahwa akun mitra driver mereka kini lebih aman, salah satunya dengan adanya fitur verifikasi wajah. Tidak hanya itu, mitra driver juga merasa bahwa keamanan fisiknya lebih terjamin di masa pandemi dengan adanya protokol J3K (Keamanan, Kesehatan dan Kebersihan), ditambah sistem suspensi yang transparan membantu mereka beraktivitas  dengan nyaman.

George Do, Chief Information Security Officer (CISO) Gojek Group mengatakan Inovasi ini dilakukan secara menyeluruh di platform mitra driver dan mitra merchant.

“Dengan platform yang semakin aman, mitra kami bisa berusaha dengan lebih tenang tanpa perlu khawatir dari sisi keamanan digitalnya. Kami percaya dengan keamanan platform yang semakin canggih, dampak positif yang dihasilkan Gojek bisa semakin meluas terutama di tengah pandemi,” kata George Do dalam jumpa pers online Jumat (18/9/2020).

Dia menambahkan, inovasi terbaru di sisi platform mitra driver adalah inovasi verifikasi wajah mitra driver. Fitur tersebut berfungsi memastikan kesesuaian data dan informasi mengenai identitas mitra driver. Lapisan keamanan tambahan ini bisa melindungi mitra dari berbagai upaya pengambilalihan akun secara ilegal oleh pihak tak bertanggung jawab. Fitur verifikasi wajah wajib digunakan oleh mitra driver yang ingin masuk (login) ke aplikasi untuk menjalankan order.

“Selain itu, inovasi ini melengkapi inovasi lainnya yaitu penyamaran nomor telepon (number masking), tombol darurat (emergency button) dan bagikan perjalanan (share trip),” tambahnya.

Hasil riset terbaru yang dilakukan Gojek kepada para mitra ekosistemnya mendapati mayoritas mitra driver (92%) menyatakan bahwa akun mitra driver mereka kini lebih aman, salah satunya dengan adanya fitur verifikasi wajah.

Sementara itu, Tony Seno Hartono, Peneliti Center for Digital Society (CfDS) Universitas Gadjah Mada mengatakan, disisi lain kejahatan digital yang berbasis manipulasi psikologis /social engineering masih terjadi di masa pandemi.

“Tipe manipulasi psikologis ini tidak memanfaatkan kerentanan sistem namun memanfaatkan kelengahan dan kelemahan kompetensi digital si pengguna teknologi. Dengan semakin banyaknya pelaku usaha yang bermigrasi ke online, maka para pelaku manipulasi psikis ini pun mengincar mereka. Sehingga, sangat penting untuk melakukan edukasi yang terus menerus dan konsisten supaya individu serta para pelaku usaha pengguna teknologi bisa memahami dan menghindari tipe penipuan seperti ini,” ungkap Tony.

Gojek kini beroperasi di kota-kota utama di lima negara di Asia Tenggara. Sampai dengan bulan Juni 2020, aplikasi dan ekosistem Gojek telah diunduh hampir 190 juta kali oleh pengguna Gojek di Asia Tenggara.

 

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version