youngster.id - Pemerintahan Joko Widodo dan Jusuf Kala menetapkan visi menjadi Negara digital pada tahun 2020. Target ini memerlukan effort yang lebih di tahun 2018 dibandingkan tahun sebelumnya.
Indosat Ooredoo sebagai bagian dari perusahaan telekomunikasi di Indonesia menegaskan akan mendukung pemerintah dalam mewujudkan hal itu. Komitmen ini disampaikan Presiden Direktur & CEO Indosat Ooredoo Joy Wahjudi dalam Indosat Ooredoo Tempo Economic Digital Briefing yang berlansung, Kamis (16/11/2017) di Kantor Pusat Indosat Ooredoo.
“Kami sadar, peran kami untuk mendukung program pemerintah yang akan menjadi motor pertumbuhan ekonomi di masa yang akan datang ini,” katanya.
Untuk itu, Joy menegaskan bahwa perusahaan telekomunikasi yang telah berusia 50 tahun ini berkomitmen mendukung program pemerintah seperti USO, Palapa Ring dan kebijakan percepatan ekonomi Paket 14. Apalagi pada kuartal III tahun 2017, Indosat Ooredoo telah memiliki 97 juta pelanggan di Indonesia.
“Peningkatan kualitas jaringan dan infrastruktur digital serta pemerataan digital adalah kunci untuk mewujudkan visi digital nation yang dicanangkan pemerintah. Untuk itu kami akan fokus pada peningkatan kapasitas dan kualitas jaringan serta mendorong upaya pemerataan akses digital dan literasi digital ke berbagai wilayah di Indonesia,” katanya.
Demi menggenjot bisnis telekomunikasi, Joy mengatakan Indosat Ooredoo bakal fokus menyediakan jaringan dengan pembangunan infrastruktur. “Kami ingin fokus menyediakan jaringan. Jadi saya mau pastikan pembangunan jaringan berjalan dengan baik, jangan tersendat-sendat. Itu saja dasarnya,” imbuh Joy.
Selain itu, pihaknya akan mempertahankan posisi sebagai operator terbesar kedua di Indonesia. Menurut dia itu realistis. Meski berada di nomor dua, Joy menganggap Indosat Ooredoo telah memiliki pemasukan dengan pertumbuhan yang agresif. Pada kuartal III tahun 2017, Indosat Ooredoo telah memiliki 97 juta pelanggan di Indonesia.
“Sekarang kita sudah nomor dua, jadi enggak mungkin turun ke nomor tiga. Kalau nomor satu enggak mungkin. Kami realistis saja,” pungkasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post