Ingin Sukses Jualan di TikTok? Ini Caranya

TikTok

Memanfaatkan TikTok untuk meningkatkan pemasaran di media sosial (Foto: Ilustrasi)

youngster.id - Saat ini, TikTok menduduki peringkat satu sebagai aplikasi yang paling banyak diunduh di seluruh dunia dan di Indonesia, sekaligus menduduki peringkat ke-2 setelah Amerika Serikat. Hal ini membuat TikTok melihat Asia Tenggara, khususnya Indonesia memiliki potensi pasar yang sangat besar.

Global E-Commerce Business Operation & Acquisition TikTok Aldo Shurman mengatakan, kini TikTok bukan hanya sebagai platform hiburan, tetapi sudah menjadi shoppertainment atau media untuk hiburan sekaligus berjualan online.

“Dulu user hanya menggunakan TikTok untuk hiburan saja, kini user sudah bisa berjualan dan berbelanja, sehingga kini TikTok sudah menjadi shoppertainment dan membantu pelaku usaha khususnya UMKM memiliki jangkauan yang lebih luas,” ujar Aldo Pada acara talkshow Gali Ilmu bersama TikTok yang diadakan Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) Republik Indonesia bersama dengan Gerakan Nasional Literasi Digital (GNLD) Siberkreasi minggu lalu.

Aldo menekankan bahwa kemampuan membuat konten yang baik sangat dibutuhkan untuk mendapatkan perhatian pengguna TikTok yang menjadi target pasar.

“Tipsnya ketika kita bikin konten, maksimalkan di tiga detik pertama. Di situ user memutuskan untuk tetap lanjut lihat konten kita atau engga,” ucap Aldo.

Sementara itu, Kreator Konten sekaligus seorang entrepreneur, Tommy Teja menjelaskan mengenai perbedaan antara TikTok dan marketplace lain sebagai media berjualan online. “Ketika kita ingin berjualan di TikTok, pastinya lewat video konten karena kita jualannya lewat konten, dan berbeda dengan marketplace lain dimana orang-orang nyarinya barang duluan. Sedangkan kalau di TikTok itu kebalik, orang-orang ngeliat konten dulu baru mereka belanja,” jelas Tommy.

Tommy selanjutnya memaparkan mengenai tips dalam bagaimana membuat konten menarik di TikTok sebagai media berjualan online. “Jadi yang paling penting itu kita harus punya skill content creation untuk membuat konten yang menarik supaya orang-orang menonton video kita sampai beres dan bisa tertarik untuk ngeklik keranjang produk yang kita jual,” papar Tommy.

Dalam acara itu Tommy memberi kesempatan kepada enam peserta untuk praktik langsung membuat konten yang menarik dalam memasarkan produk di TikTok. Produk yang digunakan dalam praktik ini di antaranya barang-barang berupa kain selendang, skincare, dan makanan ringan.

Sebelum melakukan praktik, Tommy menjelaskan beberapa hal terkait teknis pembuatan video. Terlebih dulu, peserta harus mengunduh aplikasi editing video yaitu CapCut. Setelah itu, Tommy memberi panduan bagaimana menggunakan aplikasi tersebut mulai dari membuat teks yang membantu peserta berbicara didalam video, hingga memasukkan efek-efek yang diperlukan untuk melengkapi kebutuhan konten. Tommy juga memaparkan hal-hal apa saja yang harus ada di dalam video yang akan di-posting diantaranya, video harus memiliki elemen hook atau pengait, pain point, dan Bridge-after-bridge.

Setelah diberikan penjelasan awal mengenai content creation, peserta diberikan kesempatan untuk membuat script konten dalam waktu 1 menit, kemudian para peserta dipandu untuk melakukan shooting setelah masing-masing script berhasil dibuat.

Selanjutnya Tommy memberikan waktu sebanyak 5 menit kepada para peserta untuk melakukan video editing terhadap hasil rekaman video produk yang telah mereka lakukan sebelumnya. Terakhir, peserta diminta untuk menampilkan hasil pembuatan video yang kemudian disaksikan bersama peserta lainnya dan diberikan apresiasi berupa bingkisan sebagai kenang-kenangan.

 

HENNI S.

Exit mobile version