Sabtu, 27 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home News

Ini Tanda Kalau Kamu Diincar Pemberi Lowongan Kerja Palsu

4 Desember 2022
in News
Reading Time: 2 mins read
First Jobber

Pekerja baru (first jobber). (Foto; ilustrasi/istimewa)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Mulai pulihnya ekonomi Indonesia saat ini menghasilkan lebih banyak lowongan kerja. Data dari Kementerian Ketenagakerjaan menyebutkan bahwa ada peningkatan sebesar 1,87% lowongan kerja baru pada tahun 2022 dibandingkan dengan 2021.

Meningkatnya jumlah lowongan kerja juga bisa mengakibatkan meningkatnya penipuan pekerjaan dan lowongan-lowongan palsu. Managing Director JobStreet Indonesia Varun Mehta mengatakan, hal ini dapat terjadi karena banyak pihak tak bertanggung jawab yang menyalahgunakan nama besar dari sebuah perusahaan dengan tujuan menjebak orang-orang yang sedang mencari pekerjaan.

“Secara psikologis, orang yang sangat terdesak mencari pekerjaan cenderung kurang fokus dalam memeriksa iklan lowongan, sehingga kurang teliti dan antisipatif terhadap modus penipuan yang mungkin terjadi. Situasi ini lah yang dimanfaatkan oleh oknum-oknum perusahaan palsu,” kata Varun dalam keterangannya Sabtu (3/12/2022).

Menurut dia, lowongan palsu itu kadang meminta kandidat mengirimkan sejumlah uang sebagai jaminan untuk langsung diterima kerja.  Biasanya, cara yang digunakan adalah menggunakan informasi palsu dari sebuah perusahaan besar atau menciptakan perusahaan fiktif.

Baca juga :   LUMIX S9 Kamera Mirorless Full-frame Pendukung Aktivitas Kreatif Kreator Konten

“Hal ini juga dapat berdampak terhadap psikologis pencari kerja yang jatuh ke lubang ini. Korban bisa putus asa dan kehilangan semangat untuk mencari lowongan kerja yang lain. Oleh karena itu para pencari kerja harus lebih berhati-hati saat menerima lowongan pekerjaan,” katanya lagi.

Berikut beberapa tips dari JobStreet yang bisa kamu bisa lakukan agar bisa menjadi pelamar kerja yang cermat dan terhindar dari lowongan kerja palsu:

Jika pekerjaannya terlihat terlalu bagus untuk menjadi kenyataan, kemungkinan besar pekerjaannya memang begitu adanya.

Orang yang menjadi korban penipuan biasanya tertarik dengan janji gaji tinggi dan pekerjaan mudah, yang merupakan kombinasi ideal bagi mereka yang mencari pekerjaan paruh waktu atau mereka yang memiliki pengalaman bekerja yang minim.

Baca juga :   Kiat Perusahaan Hadapi The Great Resignation

Perekrut berkomunikasi secara eksklusif melalui media sosial.

Jika seorang perekrut menghubungi kamu melalui media sosial, kamu sebaiknya sudah lebih skeptis. Perekrut dari perusahaan resmi biasanya berkomunikasi melalui email, telepon, atau aplikasi lowongan kerja, di mana identitas mereka yang sebenarnya ditampilkan.

Perusahaan mengirimkan email yang mencurigakan.

Berkomunikasi melalui email tidak secara otomatis membuat perekrut menjadi sah. Bahkan, kamu bisa mengidentifikasi penipuan rekrutmen lowongan pekerjaan berdasarkan isi email. Apakah pesan tersebut berasal dari alamat email resmi perusahaan? Jika itu berasal dari alamat email pribadi atau yang tidak terkait dengan perusahaan yang diklaimnya mewakili, maka iklan pekerjaan itu bisa jadi penipuan.

Perekrut pekerjaan menanyakan informasi pribadi kamu.

Perekrut pekerjaan nyata hanya tertarik pada hal-hal di resume kamu: pekerjaan dan latar belakang pendidikan, keahlian, dan informasi pribadi dasar kamu. Di luar itu, tidak ada perusahaan yang benar-benar menggunakan informasi tambahan apa pun, seperti detail bank atau nomor jaminan sosial kamu. kamu hanya boleh memberikan informasi pribadi ini setelah perusahaan mempekerjakan kamu.

Baca juga :   JobStreet Gelar Virtual Career Fair Dengan 2000 Lowongan Kerja Dalam 3 Hari

Kamu mendapatkan tawaran pekerjaan instan—tanpa surat lamaran.

Jika seseorang menghubungi kamu  secara online dengan tawaran pekerjaan langsung, itu adalah tanda bahaya yang serius. Tawaran pekerjaan tidak dibagikan secara bebas dan acak kepada siapa pun yang memiliki alamat email atau akun media sosial.

Perekrut meminta uang dari kamu.

Oknum lowongan pekerjaan palsu dapat mengambil jumlah uang yang banyak dari para pencari kerja. Mereka meyakinkan korban untuk mengeluarkan uang sebagai bagian dari pekerjaan, dengan janji mendapatkan jumlah yang lebih besar di kemudian hari. Kemungkinan besar lowongan itu palsu.

 

STEVY WIDIA

Tags: JobStreet Indonesialowongan kerja barulowongan kerja palsu
Previous Post

Ini Video Trending Terpopuler di Indonesia Sepanjang 2022

Next Post

Daihatsu Dress Up e-Challenge 2022 Adu Ide Kreatif Modifikator Muda Indonesia dan Malaysia

Related Posts

seekMAX
News

Kini Ada Platform Belajar Gratis Bagi Pekerja Profesional

25 Agustus 2022
0
UKM Diyakini Jauh Lebih Siap Pada PSBB Kali Ini
Headline

Kiat Perusahaan Hadapi The Great Resignation

13 Februari 2022
0
rekrutmen kerja
news

JobStreet Gelar Virtual Career Fair Dengan 2000 Lowongan Kerja Dalam 3 Hari

12 Oktober 2021
0
Load More
Next Post
Daihatsu Dress Up e-Challenge (DDeC) 2022

Daihatsu Dress Up e-Challenge 2022 Adu Ide Kreatif Modifikator Muda Indonesia dan Malaysia

Bioaqua Store Supermall Karawaci

Produk Kecantikan Ini Agresif Ekspansi Dari Toko Online Ke Offline

Tanoto Foundation

Program TELADAN Tanoto Foundation Luluskan 160 Calon Pemimpin Masa Depan

Discussion about this post

Recent Updates

Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
Waste4Change

Waste4Change Catat Pertumbuhan Rata-rata Tahunan 88% dan Kelola 64,9 Juta Kg Sampah dalam Satu Dekade

26 September 2025
social commerce

MSC: 74% Pelaku Social Commerce Masih Mengandalkan Dana Pribadi Untuk Modal Usaha

26 September 2025
AICO Community, Jembatani Kemampuan Mahasiswa Menggunakan dan Menciptakan Teknologi AI

AICO Community, Jembatani Kemampuan Mahasiswa Menggunakan dan Menciptakan Teknologi AI

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
Waste4Change

Waste4Change Catat Pertumbuhan Rata-rata Tahunan 88% dan Kelola 64,9 Juta Kg Sampah dalam Satu Dekade

26 September 2025
social commerce

MSC: 74% Pelaku Social Commerce Masih Mengandalkan Dana Pribadi Untuk Modal Usaha

26 September 2025
AICO Community, Jembatani Kemampuan Mahasiswa Menggunakan dan Menciptakan Teknologi AI

AICO Community, Jembatani Kemampuan Mahasiswa Menggunakan dan Menciptakan Teknologi AI

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version