youngster.id - Untuk mendukung dan melengkapi gerakan digitalisasi sekolah di Indonesia, platform teknologi pendidikan KIPIN memperkenalkan eduSPOT. Ini merupakan teknologi wifi yang memberi akses dan distribusi konten yang super cepat mencapai 300Mbps untuk semua siswa, meskipun sekolahan belum memiliki internet.
Tablet merupakan sebuat device (gawai) yang memerlukan network (koneksi) dan aplikasi (program) untuk berfungsi secara maksimal, oleh karena itu eduSPOT memberikan kedua fungsi tambahan itu agar kolaborasi cara belajar siswa dan guru dapat diperbarui menjadi lebih efektif, terbuka dan efisien.
Diklaim pengembang KIPIN, teknologi eduSPOT ini dirancang dengan reseach dan development lebih dari dua tahun khusus untuk mengembalikan murid ke sekolah. Efektivitas cara belajar serta kolaborasi antar guru dan siswa di sekolah juga meningkat lebih baik. KIPIN dibuat untuk memperbaiki sarana sekolah di Indonesia dengan melengkapi sekolah teknologi akses digital yang terbukti maksimal untuk persiapan masuknya jutaan gawai tablet ke sekolah sekolah sesuai dengan program digitalisasi sekolah pemerintah.
“Sekarang siswa mudah sekali mendapatkan materi pembelajaran sekolah karena bisa langsung mengunduh dari di KIPIN ATM, ini cepat sekali, bebas biaya, dan memudahkan guru dalam membantu membimbing siswa untuk belajar karena ada lebih dari 50,000 konten pembelajaran selalu tersedia dengan rapi dan seketika,” kata seorang guru dari SMPN di Bekasi.
Saat ini sudah enam sekolah di Bekasi memasang KIPIN ATM untuk melengkapi alat dan media pembelajaran di sekolah sebagai proyek pilot. Dan, hasil laporan dari konsultan independen menunjukan score SROI atau keberhasilan sosial impact mencapai angka 5,4, satu nilai yang sangat tinggi dan sukses.
“Dengan ditunjuknya Nadiem Makarim menjadi Menteri Pendidikan maka harapan dan tantangan digitalisasi sekolah akan menjadi lebih cepat lagi. Kami sudah ready dan siap dengan inovasi baru KIPIN eduSPOT, teknologi yang melengkapi distribusi konten Kemendikbud kepada semua sekolah di Indonesia,” katanya dalam keterangan tertulisnya.
HENNI T. SOELAEMAN
Discussion about this post