youngster.id - Wonderfull Indonesia bekerjasama dengan APC Kolombia membangun enterpreneurship di daerah-daerah tertinggal di Indonesia menjadi daerah atau desa mandiri. Kerjasama ini terutama dalam pengenalan dan pengembangan bisnis pariwisata dan sosial budaya di wilayah Maluku.
Baru-baru ini tim enterpreneuship dari Kolumbia sebanyak 16 orang datang dan terlibat dalam kegiatan ini.
“Jika sebelumnya pada batch 1 sudah didatangkan tim entrepreneurship dari negara-negara di Asia, maka pada batch 2 ini kami mendatangkan tim entrepreneurship khusus dari Kolombia. Tim dari Kolombia ini terdiri dari 16 wirausahawan muda,” ungkap Juliana Juliana Pateh selaku Direktur Utama Indonesia Display Project selaku penyelenggara program tersebut dalam jumpa pers Senin (17/10/2016) di kampus IPMI kawasan Kalibata Jakarta Selatan.
Menurut Juliana kerjasama ini diharapkan akan berlanjut untuk mengembangkan membangun program pengembangan desa terutama dalam hal sosial budaya, pariwisata dan bisnis. Wonderful Indonesia Display telah menggelar berbagai program pengembangan Desa terutama di wilayah Maluku yang bekejasama dengan Yayasan Citra Kasih Abadi (CKA) dan AIESEC (organisasi internasional yang berada di 128 negara, termasuk Indonesia).Program itu bertajuk Wonderful Maluku Project.
“Kerjasama yang kami lakukan saat ini adalah melibatkan masyarakat pedalaman Maluku secara aktif diberbagai upaya pemgembangan kreatif guna mengangkat potensi wilayah Maluku. Jadi keterlibatan yang dimaksud ini adalah dengan skema ‘Active Involvement’ atau keterlibatan langsung yang tidak memerlukan modal yang signifikan, tambah Melly Project Lead CKA Project selaku penyelenggara.
Setidaknya ada tiga kegiatan yang dilakukan tim Wonderful Indonesia Display. Pertama, menggelar worskhop atau pelatihan untuk masyarakat setempat. Misalnya, membuat kerajinan tangan yang bernilai jual. Kedua, memberikan kursus Bahasa Inggris bagi anak-anak. Ketiga, mengedukasi masyarakat tentang pentingnya kebersihan lingkungan.
Terkait program lingkungan, mereka menggelar kegiatan bertema “Costal Cleanup Festival” dengan bantuan dan sponsor dari Bank Maluku. Mereka bersama masyarakat setempat melakukan kegiatan bersih-bersih desa. Termasuk, memberikan sumbangan berupa alat kebersihan dan merealisasikan pemasangan penerangan jalan di desa berupa 23 panel surya.
Dipilihnya Maluku, lantaran kota tersebut memiliki potensi alam dan budaya yang indah. Kekayaan alam dan budaya Maluku yang belum tergarap dengan maksimal, sejatinya dapat dibangun dan dikomunikasikan ke wisatawan lokal maupun mancanegara. “Sebagai langkah awal atau pilot project, kami memilih Desa Tihulale Maluku Selatan, sebelah Barat Pulau Seram,” terangnya
Laura Paiba Santos, perwakilan dari Tim Entreprenership Columbia mengatakan, tim Kolombia datang ke Jakarta pada awal Oktober 2016 untuk menjalankan sejumlah agenda untuk mempromosikan produk lokal Desa Tihulale sebagai desa pariwisata. Tim Kolombia yang terdiri dari wirausahawan muda itu mencari aliansi atau partner bisnis mereka, yang akan membangun program pengembangan desa.
“Harapan kami adalah dengan adanya pencanangan proyek Wonderfull Ambon ini diharapkan masyarakat Ambon akan lebih siap berkompetisi dalam era pasar bebas MEA. Sekaligus berpartisipasi dalam mendukung perubahan gaya hidup masyarakat pedalaman menjadi keluarga atau generasi berencana, ” pungkas Melly.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post