youngster.id - LinkAja kembali menghimpun investasi terbaru dari putaran pendanaan Seri B. Suntikan modal baru ini datang dari Grab, BRI Ventura Investama dan Mandiri Capital Indonesia dalam investasi senilai US$100 juta atau sekitar Rp1,4 triliun.
“Grab memimpin putaran pendanaan sebagai investor minoritas,” demikian dilansir KrAsia, mengutip keterangan resmi kedua perusahaan.
Layanan dompet digital yang meluncur pada Juni 2019 ini berdiri atas konsorsium sejumlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Aliansi strategisnya dengan Grab berpotensi membuka peluang sinergi dan kolaboratif antara kedua perusahaan.
Saat ini, LinkAja mengaku sudah memiliki lebih dari 58 juta pengguna terdaftar. Lebih dari 80% pengguna berasal dari kota tingkat dua dan tingkat tiga di Indonesia. Perusahaan mengklaim telah melipatgandakan nilai transaksi bruto dan jumlah transaksi pada kuartal III 2020, daripada periode serupa tahun lalu.
Sementara itu pihak Grab Indonesia sudah menggandeng LinkAja sebagia bagian dari ekosistem. “Kolaborasi strategis antara LinkAja dan ekosistem kami, yang mencakup Ovo dan Tokopedia, memungkinkan kami menghadirkan layanan pembayaran seluler kepada masyarakat,” kata Neneng Goenadi Managing Director Grab Indonesia dalam sebuah kesempatan.
Awal 2020, LinkAja juga meluncurkan dompet digital berbasis syariah yang telah mengantongi izin dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan Bank Indonesia. Kini LinkAja mengklaim sudah memiliki 1 juta pengguna terdaftar di layanan LinkAja Syariah.
STEVY WIDIA
Discussion about this post