Melalui TEY, Toyota Indonesia Rangsang Kewirausahaan Pelajar

Melalui kompetisi Toyota Eco Youth, Toyota Indonesia merangsang tumbuhnya kewirausahaan dikalangan pelajar (Foto: Istimewa/Youngsters.id)

youngster.id - Toyota Indonesia kembali menggelar kompetisi lingkungan Toyota Eco Youth (TEY) untuk yang ke-10 kali. Salah satu tujuan kompetisi kali ini adalah merangsanga nilai-nilai kewirausahaan di kalangan para pelajar.

Dilandasi semangat Toyota Beyond Care dan Toyota Berbagi, TEY ke-10 mengambil tema Ecosociopreneurship sebagai upaya Toyota Indonesia merangsang dan menanamkan nilai-nilai kewirausahaan (entrepreneurship) kepada para pelajar dalam upaya penyelamatan lingkungan hidup. Tujuannya agar para peserta mampu menciptakan kegiatan yang menghasilkan dana guna mendukung keberlangsungan proyek secara mandiri dan terciptanya inovasi-inovasi baru bagi proyek-proyek lingkungan mereka.

Ecosociopreneur merupakan gabungan antara ecopreneur, yang berarti wirausaha yang peduli dengan masalah lingkungan atau kelestarian lingkungan. Sementara itu, sociopreneur adalah pengusaha yang menjalankan usahanya tidak semata-mata hanya memikirkan keuntungan pribadi, tetapi juga memikirkan untuk membangun dan mengembangkan komunitasnya agar lebih berdaya.

Melalui TEY ke-10, konsep Ecosociopreneur yang telah dijalankan Toyota selama ini akan ditransformasikan kepada para pelajar SMA dan SMK sebagai generasi penerus, agar jiwa kewirausahaan yang mereka miliki juga tetap memperhatikan aspek sosial, khususnya dalam mengembangkan upaya pelestarian lingkungan secara berkelanjutan dan jangka panjang.

Contoh konsep Ecosociopreneur adalah “Asuransi Sampah” yang dilakukan oleh “Eco-Hero” bernama Dr. Gamal Albinsaid. Ia mempunyai klinik kesehatan di mana para pasien membayarnya dengan sampah. Kemudian, sampah ini dijual melalui sistem koperasi. Uang yang dihasilkan dari penjualan sampah akan digunakan untuk mendanai operasional klinik kesehatan tersebut.

Dari kegiatan proyek mandiri “Asuransi Sampah” ini, akan diperoleh keuntungan di mana masyarakat miskin dapat berobat tanpa biaya, dan sampah dapat dikumpulkan untuk didaur ulang.

Tahun ini jumlah peserta TEY mencapai 539 Sekolah Menengah Atas (SMA) dan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) yang berasal dari 27 provinsi. Jumlah itu meningkat dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 438 sekolah.

“Kami sangat mengapresiasi antusias pelajar SMA dan SMK yang ikut dalam kompetisi Toyota Eco Youth. Hal ini makin meyakinkan kami bahwa pelajar sebagai generasi penerus semakin peduli dan sadar akan pentingnya menjaga dan melestarikan lingkungan untuk meraih kehidupan masa depan yang lebih baik,” ujar Hiroyuki Fukui, President Director PT Toyota-Astra Motor, dalam keterangan tertulisnya.

Menurut Fukui, pihaknya akan terus mendukung dan berkontribusi dalam upaya menumbuhkan semangat peduli terhadap lingkungan di kalangan masyarakat, khususnya generasi muda Indonesia.

Selain peserta, jumlah proposal yang masuk pun mengalami peningkatan. Tahun ini jumlah proposal proyek yang masuk mencapai 2.534 proposal yang berasal dari kategori science dan social movement. Jumlah ini meningkat pesat dibandingkan dengan TEY ke-9 yang mencapai 1.709 proyek.

Dari seluruh proposal yang masuk, panitia telah menetapkan 25 proposal sebagai finalis terbaik. Dari jumlah tersebut, 15 proposal merupakan proyek kategori Science dan 10 proposal untuk kategori Social.

Ke-25 finalis berhasil menuntaskan realisasi proyek lingkungan hidup dan telah mendapat penilaian dari dewan juri, yang terdiri dari manajemen Toyota Indonesia, tokoh lingkungan Dr. Jatna Supriatna, tokoh pendidikan Prof. Arif Rahman, Spd, tokoh gerakan pemuda Chaerany Putri, serta praktisi media Didi Kasim.

Berdasarkan hasil penilaian Tim Juri, terpilih masing-masing tiga pemenang untuk setiap kategori yang terdiri dari Kategori Science dan Kategori Social, serta satu pemenang lainnya yang merupakan Best of The Best.

Untuk Kategori Science, SMK PGRI Karawang keluar sebagai juara 1, SMAN 34 Jakarta sebagai juara 2, dan SMAN 1 KOBA sebagai juara 3. Sementara itu, untuk Kategori Social, SMAN 1 Blora keluar sebagai juara 1, SMAN 19 Bandung sebagai juara 2, serta MAN Model Banda Aceh sebagai juara 3.

Para pemenang di masing-masing kategori tersebut berhak atas hadiah sebesar Rp 70 juta untuk pemenang pertama, Rp 50 juta untuk pemenang kedua, dan Rp 30 juta untuk pemenang ketiga.

Sementara itu, pemenang Best of The Best yang diraih SMK PGRI Karawang akan mendapatkan hadiah tambahan berupa pelatihan tentang lingkungan di Jepang. Dengan demikian, total hadiah yang diberikan kepada para pemenang dalam program TEY ke-10 ini mencapai Rp 600 juta.

Disebutkan, untuk meningkatkan kualitas  kompetisi, Toyota Indonesia memperluas cakupan kolaborasi TEY. Jika sebelumnya hanya melibatkan internal sekolah dan lingkungan sekitar sekolah, maka pada TEY ke-10 juga melibatkan peran universitas sebagai pembimbing dan pendamping bagi 25 proyek peserta yang berhasil menjadi finalis untuk peningkatan kualitas proyeknya.

Sama halnya dengan pelaksanaan TEY tahun-tahun sebelumnya, TEY ke-10 juga terdiri dari dua kategori lomba, yaitu untuk bidang Science (ilmiah) dan Social Movement (sosial).

Namun sesuai dengan tema Ecosociopreneurship, proyek ilmiah yang dilombakan adalah proyek secara berkesinambungan, dapat berjalan secara mandiri dan berkontribusi bagi lingkungan sekitar.

Sementara itu, untuk Social Movement adalah gerakan sosial berkesinambungan yang bisa berjalan secara mandiri dan mengajak komunitas untuk berperilaku yang berdampak positif bagi lingkungan.

 

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version