Nestle Terjun Ke Bisnis Kedai Kopi Dengan Pendekatan Inklusif

(ki-ka) Direktur Corporate Affairs & Sustainability PT Nestlé Indonesia Sufintri Rahayu, Penyanyi Raisa, Country Business Manager Nestle Professional Indonesia Muchamad Machfud. (Foto: stevywidia/youngster.id)

youngster.id - Kopi adalah minuman yang popular di Indonesia. Data Snapcart tahun 2023 menunjukkan bahwa 79% penduduk Indonesia merupakan pecinta kopi yang sebagian besar menikmati kopi setiap hari. Sementara itu, laporan survei yang dilakukan JakPat pada 2024 menyebutkan satu dari lima Gen Z menghabiskan Rp25ribu – Rp50ribu demi membeli kopi per gelas.

Potensi ini mendorong pertumbuhan pesat bisnis kedai atau café kopi di kota-kota di Indonesia. Hal ini juga yang mendorong Nestle Professional membuka Kedai Nescafe. Yang membedakan, Nestle menggunakan pendekatan yang berbeda.

Direktur Corporate Affairs & Sustainability PT Nestlé Indonesia Sufintri Rahayu mengatakan, saat ini, kopi telah menjadi bagian dari gaya hidup masyarakat di berbagai negara, termasuk Indonesia. Karena itu, Kedai Nescafe merupakan upaya untuk menjangkau konsumen yang lebih luas lagi.

“Kami percaya setiap orang berhak menikmati produk kami termasuk produk kopi Nescafe dan mendapat pengalaman ngopi terbaik. Karena itu kami pengembangan model bisnis yang menjangkau konsumen melalui pendekatan yang lebih inklusif,” katanya pada Kamis (14/8/2025).

Bisnis Kedai Nescafe ini telah mulai dibangun sejak Januari 2025. Saat ini, sudah ada lebih dari 500 kedai Nescafe yang tersebar di 89 kota seperti Solo, Yogyakarta, Kudus, Banyuman, Pekalongan, Tasikmalaya, Bandung, dan Depok.

“Kedai NESCAFÉ dirancang untuk hadir di titik-titik yang dekat dengan keseharian masyarakat, sehingga para pecinta kopi dapat lebih mudah menikmati kopi berkualitas, namun tetap terjangkau, kapan pun mereka mau,” ujarnya.

Country Business Manager Nestle Professional Indonesia Muchamad Machfud menambahkan, bisnis ini berbasis street food on the go. “Kami ingin menyajikan menu  berkualitas dengan layanan yang cepat dan mudah. Setiap minuman disiapkan dengan bahan baku dan teknik penyajian khusus salah satunya dengan memakai shaker, sehingga menghadirkan cita rasa yang konsisten sekaligus sensasi menikmati kopi yang lebih segar dan menarik,” ucapnya.

Menariknya, sebagian besar gerai hadir di kota kedua dan ketiga di wilayah Jawa Tengah dan Jawa Timur. Menurut Machfud, ini merupakan strategi untuk memperluas jangkauan produk Nestle ke semua lapisan masyarakat. Semua gerai Kedai Nescafe dikelola oleh Nescafe Professional bermitra dengan PT Ansena sebagai operator tunggal.

“Kami menegaskan bahwa model bisnis Kedai Nescafe adalan non-kemitraan atau non-franchise. Hal ini untuk menjaga komitmen kami dalam menerapkan standar kualitas sesuai dengan nilai dan prinsip Nestle,” pungkasnya.

 

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version