youngster.id - Menutup tahun 2019, EIGER akan menggelar ekspedisi Merah Putih lewat Pendakian Gunung Hkakabo Razi (5881 mdpl) di Myanmar. Tantangan menaklukan puncak tertinggi di Asia Tenggara ini akan digelar pada Juli-Agustus tahun 2020 mendatang.
Para pendaki yang terdiri dari 5 orang yaitu Sofyan Arif Fesa (World 7 Summiter, Mountain Guide, Mahitala Unpar), Nurhuda (World 7 Summiter, Mountain Guide, Wanadri), Fandi Achmad (Trail Runner, Mapala UI), Putri Handayani (Grandslam Athlete, Pekerja Outshore, Kappa FT UI) dan Fransisca Dimitri (World 7 Summiter, Mahasiswi S2, Mahitala Unpar). Mereka sudah menjalani diklat sejak bulan Juni 2019 lalu.
Harimula Muharam, General Manager Marketing PT Eigerindo MPI sekaligus Ketua Harian Ekspedisi Merah Putih Hkakabo Razi 2020 mengatakan, pendakian ini akan menggambarkan semangat juang para pendaki Indonesia, di mana para pendaki dari berbagai latar belakang akan bekerja sama dalam sebuah petualangan pendakian. Targetnya mengibarkan bendera Merah Putih di puncak Hkakabo Razi sebagai hadiah ulang tahun RI ke-75.
“Selain itu tentunya medan berat ini akan jadi tempat yang cocok untuk melakukan uji coba produk EIGER, yang akan membuktikan kualitas produk kami,” kata Harimula pada Kamis (12/12/2019) di Store EIGHER kawasan Radio Dalam Kebayoran Jakarta.
Gunung dengan ketinggian 5881 mdpl ini terkenal dengan medannya yang sangat lengkap dan berbahaya, mulai dari hutan hujan yang sangat lebat di kaki gunung, sampai lapisan salju dan gletser pada ketinggian 4600 mdpl sampai ke puncaknya. Begitu beratnya medan Hkakabo Razi , para seven summiters (pendaki 7 puncak tertinggi di seluruh dunia) menjulukinya Anti Everest. Yaitu, kondisi yang sama sekali bertolak belakang dengan Gunung Everest yang sudah sangat mapan jalur pendakian dan infrastrukturnya.
Di Hkakabo Razi, hutan hujannya masih perawan, lembab, gelap, serta penuh binatang berbahaya seperti ular piton, laba-laba, dan nyamuk malaria. Hal ini diperparah dengan tidak tersedianya jasa porter selama pendakian. Sehingga, semua perbekalan harus dibawa sendiri. Di sinilah EIGER mengambil makna dari pendakian ini. Persiapan pun sudah disusun dengan matang. Mulai dari survey, perizinan, pelatihan fisik sampai penyesuaian iklim setibanya di sana.
Galih Donikara, dari EIGER Adventure Service Team, yang juga didaulat sebagai Ketua Pelaksana Ekspedisi mengungkapkan latihan akan dimulai dari latihan teknik pendakian gunung es dan salju di Mount Cook, New Zealand, serta penjelajahan Hutan Tropis Gunung Raung di Jawa Timur, Gunung Halimun dan Gunung Gede Pangrango di Jawa Barat.
“Tim kemudian melakukan simulasi pendakian di Pangrang Razi, gunung tropis lainnya yang berada di Myanmar sebagai adaptasi dan aklimatisasi, sebelum kemudian mengakhiri program latihan di ketinggian Gunung Kangteng Ri di Kierzikstan,” ujar Galih Donikara.
Rangkaian petualangan EIGER di kawasan tropis sudah di mulai dari kawasan Merabu dan Beriun di jantung hutan hujan tropis Kalimantan lewat ekspedisi Black Borneo pada tahun 2015 dan 2016. Dilanjutkan dengan Ekspedisi 28 Gunung Tropis Indonesia dari Aceh sampai Papua pada 2017.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post