youngster.id - Badai masih terus melanda industri teknologi. Tech winter ini terlihat dari turunnya jumlah unicorn baru di seluruh dunia hingga 52,1%. Kondisi ini seiring dengan turunnya pendanaan modal ventura kepada startup secara global hingga 34,98% year-on-year (yoy).
Dilansir dari dataindonesia.id dan CB Insights, Minggu (29/1/2023) jumlah startup unicorn baru di dunia sebanyak 258 unit pada 2022. Jumlah itu lebih rendah 52,1% dibandingkan tahun sebelumnya yang mencapai 539 unicorn baru.
Tercatat kehadiran unicorn baru paling banyak di Amerika Serikat pada 2022, yaitu 139 unit. Sebanyak 46 unicorn baru berada di Eropa pada tahun lalu. Di Asia, ada 43 unicorn baru yang muncul sepanjang 2022. Sebanyak tujuh unicorn baru berada di Amerika Latin dan Karibia. Kemudian, ada 4 unicorn baru yang berada di Kanada. Sementara itu, jumlah unicorn baru di Australia dan Afrika masing-masing sebanyak dua unit dan satu unit pada 2022.
Kondisi ini seiring dengan menurunnya pendanaan modal ventura (venture capital/VC) kepada startup secara global tercatat senilai US$415,1 miliar (Rp6.218 triliun) sepanjang tahun lalu, atau turun 34,98% year-on-year (yoy).
Total pendanaan modal ventura yang terealisasi sepanjang 2022 terdiri atas 36.177 kesepakatan. Adapun, pada 2021, total pendanaan modal ventura mencapai US$638,4 miliar atau sekitar Rp9.560 triliun dengan 37.669 kesepakatan.
Lebih rinci, pendanaan dengan nilai lebih dari US$100 juta atau Rp1,5 triliun tercatat sebesar US$190,1 miliar atau senilai Rp2.847 triliun dengan 923 kesepakatan. Nilai tersebut berkurang hampir 50% dibandingkan pada tahun sebelumnya yang sebesar US$371,9 miliar atau senilai Rp5.574 triliun dengan 1.590 kesepakatan.
Jumlah tersebut terpantau lebih sedikit 52,13% dibandingkan tahun sebelumnya. Pada 2021, jumlah unicorn baru di dunia mencapai 539 perusahaan.
STEVY WIDIA
Discussion about this post