Pendapatan Bukalapak Naik 29% pada Kuartal Ketiga 2023

Mitra Bukalapak

Pendapatan Bukalapak Naik 29% pada Kuartal Ketiga 2023 (Foto: Istimewa)

youngster.id - Perusahaan e-commerce Bukalapak mengumumkan kinerja keuangannya (yang tidak diaudit) pada kuartal ketiga tahun 2023, di mana pendapatannya meningkat 29% YoY mencapai Rp1.158 miliar.

Sementara itu, Beban Umum dan Administrasi (G&A) di kuartal ketiga (tidak termasuk kompensasi berbasis saham) sebesar Rp 311 miliar, menurun 21% YoY. Sedangkan Kas, setara kas, dan investasi lancar mencapai Rp19,7 triliun per 30 September 2023.

Presiden Bukalapak, Teddy Oetomo mengatakan, pihaknya senang dengan hasil kuartal ketiga tahun 2023 ini, terutama terhadap peningkatan Margin Kontribusi yang hampir 6 kali lipat.

“Seiring dengan bukti nyata bahwa bisnis Marketplace dan operasional O2O kami terus memberikan hasil yang baik di semua app dan platform, kami masih di dalam jalur yang tepat menuju target kami mencapai profitabilitas di kuartal-kuartal selanjutnya setelah meraih perbaikan EBITDA yang Disesuaikan selama 7 kuartal berturut-turut. Setelah hal itu tercapai, kami dapat berfokus untuk secara konsisten tumbuh menuju profitabilitas di 2024 dan 2025,” kata Teddy, dikutip Sabtu (28/10/2023.

Di kuartal ketiga 2023, Bukalapak berhasil meningkatkan take rate sebesar 64 basis poin menjadi 2,82% dari 2,17% pada periode yang sama tahun sebelumnya yang didorong oleh peningkatan dalam penyediaan dan efisiensi rantai pasokan. Terdapat potensi untuk meningkatkan take rate karena manfaat dari berbagai produk dengan take rate yang lebih tinggi dapat dirasakan di seluruh platform di masa mendatang.

EBITDA yang Disesuaikan Bukalapak mencapai -Rp95 miliar pada kuartal ketiga tahun 2023, meningkat 71% dari tahun sebelumnya. Angka tersebut mencerminkan peningkatan sebesar 18% dari proyeksi rata-rata awal yang diberikan bersamaan dengan hasil kinerja tahun 2022, di mana diproyeksikan adjusted EBITDA loss sebesar Rp100 miliar hingga Rp125 miliar untuk kuartal ketiga.

Hasil kinerja operasional, pendapatan Marketplace tumbuh 57% year-over-year (YoY) menjadi Rp635 miliar. Take rate di lini bisnis ini meningkat sebesar 109 basis poin menjadi 2,96% di kuartal ketiga dari 1,87% pada periode yang sama tahun sebelumnya, yang didorong oleh peningkatan dalam penyediaan dan efisiensi rantai pasokan.

Margin kontribusi keseluruhan (dihitung sebagai pendapatan dikurangi beban pokok pendapatan / beban penjualan dan pemasaran) mengalami peningkatan sebesar 492% YoY karena biaya penjualan dan pemasaran menurun. Margin Kontribusi tumbuh menjadi Rp182 miliar pada kuartal ketiga dari Rp31 miliar pada periode yang sama tahun lalu, dengan Margin Kontribusi di bisnis O2O mencapai angka positif untuk pertama kalinya di bulan September 2023. Di bisnis Marketplace, Margin Kontribusi (sebagai persentase dari TPV) telah meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan tahun lalu ke 1,03%.

Sebanyak 73% dari TPV perusahaan berasal dari luar wilayah Tier 1 di Indonesia. Dari sini terlihat jelas manfaat ganda dari model penetrasi all-commerce dan tren digitalisasi toko ritel tradisional.

Menurut Teddy, Bukalapak berhasil menerapkan strategi untuk mencapai pertumbuhan yang lebih kuat menuju profitabilitas dan pertumbuhan berkelanjutan diiringi dengan pengelolaan beban dan pengeluaran. Rasio beban umum dan administrasi (tidak termasuk Kompensasi Berbasis Saham) terhadap TPV selama 9 bulan ini meningkat menjadi (0,8%) dari (1,0%) pada periode yang sama tahun lalu.

”Setelah mencapai hasil yang baik di 9 bulan pertama di tahun 2023, kami sangat fokus untuk terus mencapai kinerja yang baik di sisa tahun ini. Kisah ekspansi margin terus berlanjut dan bisnis kami memiliki momentum yang baik serta peluang pertumbuhan yang sangat baik di masa depan. Pertumbuhan menuju profitabilitas secara berkelanjutan tetap menjadi komitmen utama kami, dan kami optimis dapat terus mewujudkan hal ini bagi para pemegang saham secara jangka panjang,” tutup Teddy.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version