youngster.id - Bisnis jasa pengiriman rupanya tengah menjadi primadona investor. Pendanaan dalam jumlah besar dikucurkan pada jasa layanan ini. Yang terbaru, SiCepat Ekspres mendapatkan pendanaan dari sejumlah investor sebesar US$170 Juta atau sekitar Rp2,4 Triliun. Ini merupakan pendanaan Series B terbesar di Asia Tenggara.
Sejumlah investor yang telah mendanai SiCepat Ekspres antara lain Falcon House Partners, Kejora Capital, DEG (the German Development Finance Institution), Asia Based Insurer, MDI Ventures (by Telkom Indonesia), Indies Capital, Pavilion Capital (Temasek Holdings Subsidiary), Tri Hill dan Daiwa Securities.
CEO PT SiCepat Ekspres Indonesia The Kim Hai mengatakan, pendanaan yang diterima oleh SiCepat Ekspres ini untuk memperkuat posisi SiCepat Ekspres sebagai ekspedisi dengan layanan logistik terintegrasi yang melayani e-commerce.
“Kami merencanakan perluasan jaringan, seiring dengan berkembangnya pasar e-commerce. Layanan terintegrasi kami juga senantiasa membantu perkembangan bisnis para UMKM terutama yang memiliki produk-produk lokal, agar dimasa sulit seperti sekarang masih bisa bertahan dan berkembang, dengan memberikan beberapa layanan promosi dan tarif yang kompetitif,” papar Kim Hai dalam keterangannya, Selasa (9/3/2021)
Selain itu, menurut dia, SiCepat akan melakukan investasi lebih lanjut dalam memperluas layanan logistik dan infrastrukturnya. Saat ini SiCepat Ekspres menyediakan layanan Penjemputan (First-mile) & Pengiriman (Last-mile), Pergudangan (Fulfillment Center), Layanan Pendukung Perdagangan (Commerce-enabling Services), Distribusi Online dan Logistik Jarak Menengah (Middle-mile Logistic).
Dengan penataan layanan logistik unik seperti ini, SiCepat Ekspres dianggap sebagai salah satu dari sedikit pemain di pasar logistik Indonesia yang menyediakan layanan logistik terintegrasi untuk ekonomi zaman baru (new economy) ini yang melayani segmen pasar e-commerce dan social commerce.
Masa pandemi Covid-19 memang telah mempengaruhi perkembangan bisnis retail e-commerce di Asia Tenggara, khususnya Indonesia. Hal ini juga berdampak kepada bisnis ekspedisi termasuk SiCepat Ekspres.
Sebastian Togelang, Managing Partner & Direktur Kejora Capital menegaskan pertumbuhan e-commerce di Indonesia pada tahun 2020 mencapai sebesar Rp 460 triliun dengan proyeksi peningkatan sebesar 21% di tahun 2025.
“Kami sangat percaya bahwa SiCepat Ekspres akan tumbuh dan berkembang pesat seiring dengan berkembangnya pasar e-commerce yang telah menyumbangkan 25% dari total perekonomian digital,” kata Sebastian.
Di awal tahun 2014 ketika SiCepat Ekspres didirikan, perusahaan ekspedisi ini hanya melayani UMKM (pasar social commerce) yang tersedia di social media, kemudian memperluas jaringan ke seluruh Indonesia dan mengembangkan teknologi untuk menyediakan layanan pengantaran dan penjemputan paket di beberapa platform e-commerce.
Pada tahun 2020 SiCepat Ekspres telah mengirimkan lebih dari 1.4 juta paket perhari dengan lebih dari 97% tingkat layanan untuk pengiriman 1 (satu) hari sampai di tempat tujuan. Hal ini menjadikan SiCepat Ekspres menjadi pilihan utama para UMKM dalam memilih layanan ekspedisi, karena layanan terbaiknya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post