Skype Ditutup, Microsoft Fokus Kembangkan Teams

Skype

Skype Ditutup, Microsoft Fokus Kembangkan Teams (Foto: Istimewa)

youngster.id - Microsoft akan menutup layanan telepon dan video berbasis internet, Skype, pada 5 Mei 2025 secara permanen. Selanjutnya, Microsoft akan berfokus pada Teams—sebuah platform komunikasi dan kolaborasi terpadu yang menggabungkan fitur percakapan kerja, rapat video, penyimpanan berkas (termasuk kolaborasi pada berkas), dan integrasi aplikasi.

Jeff Teper, Presiden Aplikasi dan Platform Kolaboratif Microsoft 365 mengatakan perusahaan bersemangat menyambut peluang baru dari Microsoft Teams dan berkomitmen untuk membantu konsumen tetap terhubung dengan cara-cara baru.

“Skype telah menjadi bagian integral dalam membentuk komunikasi modern dan mendukung banyak momen berarti, dan kami merasa terhormat telah menjadi bagian dari perjalanan ini. Saat ini kami sedang fokus pada pengembangan Teams, layanan yang dapat memberikan pesan yang lebih sederhana dan cepat,” kata Teper, dikutip Selasa (11/3/2025).

Meskipun Microsoft telah meluncurkan Skype for Business di tahun 2015, namun kehadiran Teams, menandakan arah baru bagi perusahaan dalam komunikasi berbasis cloud. Aplikasi ini diklaim sebagai tiruan Slack, tetapi tujuan utamanya adalah menciptakan platform kolaborasi dan komunikasi terintegrasi dengan berbagai aplikasi Microsoft dan pihak ketiga, termasuk fitur video dan pesan teks yang secara langsung bersaing dengan Skype.

Microsoft menyarankan pengguna Skype untuk beralih ke Teams Free, yang menawarkan beberapa fitur tambahan yang tidak tersedia di Skype, seperti integrasi kalender. Namun Teams Free memiliki kelemahan dibanding Skype, karena tidak memiliki fitur unggulan seperti fitur panggilan telepon.

Selama masa transisi, pengguna Skype dapat mengunduh aplikasi Teams Free dan dapat masuk dengan kredensial Skype mereka, dan semua riwayat obrolan dan kontak akan secara otomatis dipindahkan ke Teams.

Selain Microsoft telah berinvestasi besar-besaran dalam Teams, yang menawarkan banyak layanan serupa, popularitas Skype juga telah memudar dalam beberapa tahun terakhir. Meskipun selama pandemi terjadi lonjakan pengguna, namun yang meraup untung justru para pesaingnya seperti Zoom, Google Meet, dan Cisco Webex. Skype juga menghadapi persaingan yang meningkat dari aplikasi seperti FaceTime milik Apple dan WhatsApp milik Meta.

Skype diluncurkan pada 2003 di Estonia, dan dengan cepat menjadi populer sebagai cara untuk melakukan panggilan gratis di seluruh dunia. Inovasi ini menjadi keunggulan Skype ketika panggilan internasional melalui telepon tradisional sangat mahal. Layanan ini dengan cepat menjadi populer, sehingga eBay membeli Skype pada 2005 seharga US$2,6 miliar. Namun, kemitraan tersebut tidak berjalan baik, dan eBay menjual 65% sahamnya di Skype kepada kelompok investor seharga US$1,9 miliar pada 2009.

Selanjutnya, pada tahun 2011 Microsoft membeli layanan ini seharga US$8,5 miliar dalam bentuk tunai. Akuisisi tersebut merupakan akuisisi terbesar Microsoft pada saat itu. Microsoft mengintegrasikan layanan ini ke dalam produk-produk lainnya, seperti Office dan layanan sistem operasi mobile yang gagal, Windows Phone. (*AMBS)

 

Exit mobile version