youngster.id - Di lingkungan kerja bisnis yang begitu tersebar seperti sekarang ini, perusahaan perlu merombak kembali pendekatan keamanan yang telah mereka bangun guna melindungi diri mereka dari makin canggihnya taktik dan teknik yang digunakan dalam melancarkan aksi kejahatan siber, maupun upaya-upaya pemerasan.
Untuk mendukung keamanan VMware Inc, mengumumkan sejumlah peningkatan pada portofolio keamanan intrinsik miliknya. Peningkatan ini mendukung perusahaan-perusahaan di Asia Tenggara dalam membangun keamanan bisnis yang lebih baik di era baru realitas digital masa kini, terlebih dengan makin meningkatnya kebutuhan karyawan untuk dapat bekerja dari lokasi masing-masing, di lingkungan public cloud maupun private cloud.
“Perusahaan di Asia Tenggara menaruh harapan pada hadirnya inovasi-inovasi digital mutakhir agar mereka sigap dalam merespons, beradaptasi dan mengakselerasi bisnis mereka di tengah ketidakpastian ekonomi akibat pandemi ini. Mereka juga perlu jaminan bagaimana dapat menjalankan bisnis mereka dengan sukses dalam jangka panjang dengan terus fokus pada sisi keamanan dan upaya agar bisnis mereka dapat lekas bangkit kembali,” ucap Sanjay K. Deshmukh, vice president and managing director, Southeast Asia and Korea, VMware.
Menurut dia, portofolio keamanan yang makin luas ini memperkokoh keamanan di lingkup public cloud maupun private cloud, meningkatkan operasi keamanan, hingga mendukung bagi sistem bekerja yang makin tersebar lokasinya. Pendekatan yang dilakukan oleh VMware ini mendukung Chief Information Security Officers (CISOs) perusahaan dalam mengelola secara cerdas dan memberikan perlindungan yang lebih baik untuk setiap pengaksesan ke apapun jenis aplikasi, perangkat, serta cloud yang digunakan, agar bisnis kembali bangkit, tangguh dan siap masa depan.
Dalam VMware Carbon Black’s Global Threat Report, pandemi COVID-19 turut menjadi pencetus makin meluasnya ruang lingkup ancaman keamanan siber global. Sebanyak 91% responden yang berasal dari profesional di bidang keamanan global menyampaikan bahwa mereka melihat adanya lonjakan serangan siber secara keseluruhan akibat makin banyaknya karyawan yang bekerja dari rumah. Sebanyak 32% responden global melihat adanya kesenjangan visibilitas yang signifikan dalam ancaman keamanan, sedangkan 28% melihat adanya kesenjangan yang nyata di perusahaan-perusahaan dalam mendukung karyawan mereka untuk bisa bekerja dari lokasi manapun.
“VMware berkomitmen untuk terus mendukung perusahaan di kawasan regional melalui pendekatan keamanan intrinsik, mendorong kelancaran proses transformasi digital perusahaan dengan keamanan yang kian tinggi seiring dengan tumbuhnya inovasi, agar tercapai pertumbuhan yang berkesinambungan di tengah dinamika yang terjadi pada bisnis,” kata Sanjay lagi.
STEVY WIDIA
Discussion about this post