youngster.id - Bisnis kuliner tumbuh positif di tengah pandemi. Salah satunya adalah Laukita yang bergerak di industri makanan siap saji (ready meals) di Indonesia. Brand di bawah bendera Umara Group ini baru mendapatkan pendanaan dari PT Amartha Koru Management (AKM).
Founder Laukita Adhia Absar Arryman mengatakan, selama tahun 2020 lalu, penjualan produk Laukita mengalami peningkatan yang signifikan. Hal ini antara lain didorong oleh inovasi kuliner dan model bisnis unik yang dikenalkan Laukita kepada publik. Kesuksesan ini juga semakin didukung dengan kesadaran masyarakat yang terus meningkat tentang pentingnya kualitas makanan yang tidak hanya enak, namun juga memiliki kemasan yang higienis dan aman bagi keluarga.
“Kami hadir sebagai one-stop solution yang menjawab kebutuhan, selera, dan jenis pola makan masyarakat yang beragam. Laukita menggabungkan inovasi resep nusantara dan teknologi. Kami bangga dan senang karena inovasi yang kami hadirkan tersebut mendapat sambutan yang sangat baik dari masyarakat dan pengakuan dari para investor,” kata Adhia dalam keterangannya, Rabu (3/3/2021).
Menurut dia, Laukita akan mengalokasikan hasil pendanaannya untuk berinvestasi pada pembangunan infrastruktur berupa pabrik dengan sertifikasi siap ekspor, serta keperluan pemasaran. Kedua hal ini sejalan dengan target Laukita berikutnya, yaitu meracik varian resep makanan yang lebih inovatif, mempercepat penetrasi pasar, serta memperluas distribusi produk ke kota-kota besar di Indonesia dan ke luar negeri.
“Pendanaan ini menunjukkan adanya keyakinan yang tinggi bahwa industri ready meals memiliki peluang yang besar untuk berkembang. Dengan peluang besar tersebut, kami yakin dapat menjadi pionir yang menggabungkan resep kuliner Indonesia dan teknologi, sehingga kita bisa menciptakan suatu ekosistem baru dalam industri makanan. Kami juga optimis dapat membawa cita rasa nusantara ke kancah internasional,” ungkap Adhia.
Co-Founder Laukita Dimas Beck mengungkapkan, Laukita juga menciptakan dampak sosial bagi masyarakat yang lebih luas dengan mengajak, memberdayakan, dan membuka peluang bagi masyarakat untuk mulai punya usaha.
“Kami membuat berbagai inisiatif seperti membentuk tim reseller tanpa modal, serta membuka peluang sebagai stockist dengan biaya ringan, sehingga mereka pun dapat lebih mudah untuk mulai berbisnis tanpa harus punya risiko yang tinggi,” kata Dimas.
Inovasi out of the box dan model bisnis yang berkelanjutan serta membawa dampak sosial menjadi daya tarik yang kuat bagi investor. Lisa Iskandar, perwakilan dari AKM mengatakan, produk, model bisnis, serta dampak sosial yang telah diciptakan oleh Laukita sejauh ini menjanjikan bukan hanya sebatas makanan siap saji dalam kemasan, namun sebuah gebrakan solusi terbaik makanan masa depan.
“Kami pun semakin yakin dengan hal ini setelah melihat kemampuan adaptasi tinggi yang Laukita tunjukkan selama masa pandemi ini. Sebagai investor dan rekan kolaborasi, kami siap mendukung Laukita melebarkan sayapnya bahkan hingga ke luar negeri agar nantinya kuliner Indonesia dapat beredar luas di mancanegara,” kata Lisa.
Saat ini, Laukita menyediakan 14 varian masakan dan semuanya telah tersertifikasi oleh BPOM dan mendapat label halal oleh MUI; mulai dari Rendang Paru, Oseng Mercon, Ayam Kecombrang, dan Lidah Cabe Ijo serta Daging Balado Limau yang jadi favorit konsumen.
STEVY WIDIA
Discussion about this post