Tingkatkan Budaya Cyber Security Awareness

cybercrime

CyberArk: Identitas Mesin Paling Berisiko Serangan Siber (Foto : ilustrasi)

youngster.id - Pesatnya perkembangan teknologi internet memberi dampak negative berupa cyber crime. Dan hampir semua negara mengalami kesulitan dalam menginvestigasi kasus cybercrime karena sifatnya yang anonimus, transnasional, dan terorganisasi. Untuk itu budaya cyber security awareness perlu ditingkatkan.

“Terkait banyaknya aktivitas masyarakat di dunia cyber, maka cybersecurity menjadi penting karena keberadaan anak, cucu kita sebagian besar terkait dengan cyber life atau cyber world,” kata Henri Subiakto Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Bidang Komunikasi dan Media Massa, seperti dikutip dari situs resmi Kominfo.go.id, Kamis (28/7/2016) di Jakarta.

Menurut dia semua instansi terutama sektor strategis nasional, akademis dan industri, untuk berempati terhadap masa depan dengan memperhatikan cyber security.

“Hampir semua aktivitas masyarakat menggunakan cyber world atau cyber life. Dunia perbankan tidak akan dianggap maju jika tidak menggunakan cyber world. Demikian juga dengan akses kesehatan, pertahanan, dan pertanian,” ungkap Henri.

Sementara itu Idam Wasiadi Kepala Subdit IT & Cyber Crime Bareskrim Polri mengatakan, cybercrime menjadi prioritas penanganan di seluruh negara di dunia.

“Sama halnya seperti kasus perdagangan ilegal narkoba, kejahatan ekonomi, TPPU, fraud, penyelundupan manusia, perdagangan manusia, dan counter terrorism,” ungkap Idam.
Bahkan menurut dia, hampir semua negara mengalami kesulitan dalam menginvestigasi kasus cybercrime karena sifatnya yang anonimus, transnasional, dan terorganisasi.

“Cyber crime juga attacking national critical infrastructure, memunculkan heavy damage, reputation, public security, dan lain sebagainya,” tukasnya

Atas hal itu, Idam menyatakan, kejahatan cyber tidak bisa ditangani sendiri. “Ini memerlukan kerja sama dengan semua stakeholders, baik dalam maupun luar negeri,” pungkasnya.

STEVY WIDIA

Exit mobile version