youngster.id - Tidak bisa dipungkiri lagi, media sosial kini telah menjadi salah satu platform jitu yang dapat menghubungkan serta membangun kedekatan personal antara bisnis dengan konsumennya. Untuk bisa memikat hati konsumen, para pelaku usaha perlu meramu konten digital yang mencuri perhatian konsumen.
Head of Strategic Merchant Acquisition ShopeePay Eka Nilam Sari mengatakan, di era serba digital ini, masyarakat memiliki akses informasi yang tak terbatas berkat kehadiran internet dan media sosial. Hal tersebut tentunya menguntungkan sekaligus menjadi tantangan tersendiri bagi bisnis untuk berkomunikasi dengan konsumen dan target pasarnya.
“Untuk itu ShopeePay Talk mengangkat tema ‘Dari Konten Turun ke Hati’. Tingginya paparan informasi membuat masyarakat secara aktif menyeleksi konten sesuai dengan ketertarikan dan preferensi masing-masing,” kata Eka dalam gelar acara yang berlangsung Selasa (22/2/2022).
Acara ini menghadirkan Founder & CEO Baso Aci Akang Dandi Sepsaditri, Marketing Manager Bobobox Ahmad Qois serta Founder & CEO Garis Temu Giorrando Grissandy.
Pada kesempatan itu Dandi mengungkapkan, kehadiran beragam platform digital, fitur, hingga tren telah membuat spektrum konten di media sosial menjadi sangat luas dan dinamis. Untuk itu, guna menyuguhkan konten yang engaging, pebisnis harus kenal betul gaya komunikasi, preferensi, serta profil dari audiensnya. Selain mengenali konsumen, brand juga jangan lupa untuk bisa mengidentifikasi kelebihan serta daya pikat dari produk yang ditawarkan.
“Di Baso Aci Akang sendiri, kami sangat mengandalkan aspek visual demi menonjolkan keistimewaan produk kami yang notabene adalah makanan dan minuman. Seluruh konten kami dirancang untuk bisa memperlihatkan kelezatan yang diharapkan dapat menggugah selera dan mendorong konsumen untuk membeli produk kami,” ungkap Dandi.
Sementara Ahmad Qois membeberkan bagaimana Bobobox tidak hanya melayani konsumen melalui layanan penginapan, tetapi juga membangun hubungan dengan konsumen melalui media sosial, “Bobobox selalu berusaha untuk mengoptimalkan customer journey yang hybrid, terintegrasi, dan berkelanjutan. Tidak hanya saat konsumen menggunakan produk kita, tetapi juga bagaimana kita bisa terus menjaga komunikasi dengan konten-konten yang relevan di media sosial sehingga konsumen tertarik untuk melakukan pembelian kedua, ketiga, dan seterusya,” ucapnya.
Dia memberi contoh, belakangan ini konsep staycation mulai marak dan menjadi kebutuhan hiburan untuk masyarakat. “Situasi ini lantas kami manfaatkan untuk mengajak audiens mengeksplorasi opsi staycation secara virtual melalui media sosial. Dengan begitu, brand bisa terus dekat dan hadir di tengah audiens,” ujarnya.
Menurut Giorrando, brand dapat membangun persona yang kuat, menyampaikan konten yang mengandung nilai-nilai brand, hingga menjalin komunikasi yang transparan dengan audiensnya untuk membangun kepercayaan. Dalam bermedia sosial, memanusiakan brand merupakan salah satu kiat yang bisa diterapkan pada banyak aspek. Mulai dari bentuk konten yang dihasilkan, tipe informasi yang disampaikan, hingga gaya berkomunikasi yang dijalin dengan audiens. Dengan begitu, sisi humanis di balik sebuah brand yang selama ini terkesan jauh akan terasa lebih akrab, serta kepercayaan dan kedekatan pun akan terjalin.
“Setelah berhasil dijalankan, brand dapat menentukan ukuran parameter keberhasilan sesuai dengan target dan kebutuhan,” ujar Giorrando.
Ada tiga strategi khusus yang bisa diterapkan pada proses perencanaan konten kreatif dalam berbisnis:
Gali preferensi audiens dan tonjolkan daya pikat brand
Layaknya aset bisnis, saat ini akun media sosial juga memegang peranan penting sebagai platform penghubung antara bisnis dengan audiensnya, mulai dari konsumen, calon konsumen, hingga masyarakat secara luas. Untuk menyusun formula komunikasi yang tepat melalui konten, brand harus mengenali preferensi, kecenderungan, serta perilaku dari audiensnya.
Memadukan pengalaman konsumen dengan integrasi media sosial
Media sosial yang senantiasa berevolusi seiring dengan dinamika perubahan tren dan perilaku konsumen menuntut brand untuk terus beradaptasi agar tetap relevan dengan situasi terkini. Salah satu cara yang dapat diterapkan oleh brand adalah menciptakan pengalaman konsumen yang optimal dan terintegrasi, baik secara luring maupun daring, salah satunya adalah dengan memanfaatkan platform media sosial.
Jalin kedekatan dengan persona brand yang berkarakter
Aspek ‘sosial’ dalam media sosial merupakan komponen penting yang harus diperhatikan demi terjalinnya kedekatan antara brand dengan audiens. Untuk itu, audiens sebagai makhluk sosial harus menjadi fokus utamanya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post