youngster.id - Masyarakat telah semakin terbiasa berbelanja secara online. Bahkan di masa pandemi ini terjadi lonjakan konsumen digital. Seperti yang dicapai Tokopedia yang mengklaim telah menggaet 9,7 juta mitra penjual dan 100 juta pengguna.
CEO Tokopedia William Tanuwijaya mengungkapkan, e-commece ini telah menjangkau 98% kecamatan di Indonesia. Sisanya 2% yang belum terjangkau umumnya tak terakses internet atau listrik.
“Kami tidak pernah melihat kecepatan adopsi seperti dalam 10 bulan terakhir. Ini pertumbuhan yang sangat luar biasa,” ujar William dalam acara dalam acara Indonesia Digital Conference 2020 yang digelar oleh Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) selasa virtual Selasa (15/12/2020).
Menurut dia, Tokopedia juga menggaet lebih dari 800 ribu mitra Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) baru selama pandemi virus corona, sehingga totalnya mencapai 9,7 juta. “Banyak dari mereka yang mengubah bisnis sesuai dengan permintaan pasar saat ini,” kata dia.
Daerah yang belum terjangkau Tokopedia karena belum ada akses internet atau listrik.Untuk itu Tokopedia mengedepankan strategi seperti mitra warung yang hadir di lebih dari 500 kabupaten/kota. Perusahaan juga melayani 50 juta lebih pelanggan sejak layanan Online to Offline (O2O) ini diluncurkan pada 2018.
“Mereka (mitra warung) bisa menjual pulsa, tiket hingga menerima pembayaran listrik. Mereka juga dapat menyetok barang dagangan dengan harga lebih murah,” ungkapnya.
Startup Unicorn itu pun mengembangkan jaringan gudang pintar yang disebut TokoCabang. Layanan ini bertujuan membantu para penjual memenuhi pesanan di seluruh Indonesia.
“Ide besarnya, bagaimana pengusaha di Aceh misalnya, bisa menjadi pelaku usaha nasional. Tidak perlu pinjam uang dalam jumlah besar dari bank atau membangun kantor cabang dan gudang. Mereka bisa sewa sesuai kebutuhan. Ini mimpi kami untuk satu dekade berikutnya.” pungkas William.
Sebagai informasi, hasil riset Facebook dan Bain and Company memperkirakan konsumen digital di Indonesia meningkat dari 119 juta tahun lalu menjadi 137 juta pada 2020. Persentasenya pun melonjak dari 58% menjadi 68% terhadap total populasi.
STEVY WIDIA