youngster.id - Belakangan ini, perjalanan koperasi dan UKM di Indonesia terus menunjukkan trend positif. Salah satunya melalui skema permodalan untuk pemerataan kesejahteran pelaku UKM di berbagai daerah.
Melihat kondisi tersebut, Kementerian Koperasi dan UKM terus mendorong dengan menyediakan tempat pemasaran barang-barang produksi koperasi, terutama yang telah diekspor. Hal ini tentu menjadi salah satu usaha lain dari pemerintah dalam meningkatan kualitas untuk dapat bersaing dalam kancah internasional.
Menteri Koperasi dan Usaha Kecil dan Menengah Indonesia Indonesia, Anak Agung Gede Ngurah Puspayoga ketika berkunjung ke Kota Malang menyampaikan, saat ini pemerintah telah menerapkan skema baru untuk pelaku UKM dan IKM. Salah satunya dengan menggratiskan biaya ekspor, khusus bagi pelaku usaha dengan bahan dasar produk yang dilakukan dengan cara impor. Hal ini untuk mendorong pamor produk dari UKM dan IKM.
“Selain itu, untuk membangun ekonomi kerakyatan, maka kami dari berbagai elemen kementerian harus terus bersinergi, ” kata Puspayoga belum lama ini.
Lebih lanjut, kata dia menjelaskan, pemberian pemerataan kesejahteraan dapat dilakukan melalui koperasi. Di mana produksi anggota koperasi harus diberikan media untuk dipasarkan.
“Jadi jangan hanya memproduksi, tapi tidak laku. Bisa dijual online, atau dilakukan dengan berbagai pameran seperti ini (Malang City Expo 2017),” urainya.
“Artinya, daya saing terus ditingkatkan. Saat ini tengah dirancang daya saing kualitas IKM dan UKM. Sementara dalam segi pembiyaan atau permodalan pemerintah juga mengupayakan melalui kredit usaha rakyat (KUR),” tuntas Puspayoga.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post