youngster.id - Kontribusi ekonomi kreator konten Indonesia sangat besar dan diperkirakan mencapai US$376 miliar atau setara Rp6,28 kuadriliun pada tahun 2030. Meski demikian, untuk menghadirkan konten yang berkualitas dan dapat dipercaya dibutuhkan penanganan khusus, salah satunya melalui sertifikasi.
Untuk itu, Universitas Logistik dan Bisnis International (ULBI) bersinergi dengan TikTok Shop by Tokopedia menggelar LIVE Host Certification Program bertajuk Star Streamer. Ini adalah program pelatihan dan sertifikasi pertama yang hadir secara resmi di lingkungan perguruan tinggi di Indonesia.
Rektor ULBI, Prof I Nyoman Pujawan menyambut baik hadirnya program sertifikasi tersebut sebagai bagian dari transformasi pendidikan tinggi untuk merespons perubahan industri.
“Mahasiswa hari ini harus disiapkan bukan hanya sebagai pencari kerja, tetapi sebagai kreator, inovator, dan pelaku ekonomi digital. Keterampilan seperti komunikasi digital, pemasaran berbasis livestreaming, dan personal branding adalah bekal masa depan. Kolaborasi dengan TikTok Shop by Tokopedia merupakan langkah konkret ULBI dalam mendekatkan mahasiswa dengan dunia industri,” katanya dikutip Selasa (18/11/2025).
Perkembangan industri live commerce di Indonesia berkembang pesat, yang ditandai dengan meningkatnya aktivitas penjualan melalui livestreaming di berbagai platform digital. Fenomena itu membuka peluang baru bagi generasi muda untuk berkarier sebagai live host profesional, sebuah profesi yang kini menjadi bagian penting dalam ekosistem ekonomi digital. Untuk itu, program tersebut dirancang guna mencetak talenta live commerce yang memiliki kemampuan komunikasi, kreativitas, dan teknis yang sesuai standar industri global.
“ULBI berkomitmen menghadirkan pendidikan berbasis praktik industri, sehingga mahasiswa dapat belajar langsung dari pelaku industri dan memahami bagaimana teknologi mengubah proses bisnis modern,” ucap Pujawan.
Sementara Wakil Rektor III ULBI Prety Diawati yang menaungi Kemitraan dan Career Development Center (CDC) menambahkan, unit layanan kampus yang bertujuan untuk membantu mahasiswa dan lulusan dalam mempersiapkan, mengembangkan, serta mengarahkan karier mereka. Kegiatan seperti pelatihan soft skill bersertifikasi dinilainya menjadi ruang pembelajaran yang sangat relevan bagi mahasiswa.
“Mahasiswa tidak hanya belajar teknik live streaming, tetapi juga kemampuan membangun engagement dengan penonton, menyampaikan pesan secara persuasif, dan memahami dinamika pasar digital,” jelasnya.
Sementara Project Manager Brand Partnership & Reseller Expansion, University Program ULBI Regine Lie mengatakan, program Star Streamer ini terdiri dari tiga komponen utama yaitu pelatihan intensif dengan cakuipan pengayaan seperti Teknik presentasi live, personal branding dan character building. Kemudian strategi pemasaran digital, seperti cara meningkatkan engagement audiens dan Teknik penjualan live commerce. Kemudian penguasaan perangkat dan software livestreaming serta etika berkomunikasi digital.
Materi lainnya, hands-on live practice (Simulasi LIVE) yang merupakan tahap paling menarik karena merupakan sesi praktik langsung, dengan peserta melakukan simulasi live streaming, menampilkan dan menjelaskan produk secara langsung, membangun interaksi dengan penonton, hingga menjalani sesi wawancara evaluasi oleh tim TikTok Shop, dan mendapatkan umpan balik terkait performa livenya.
“Live commerce adalah salah satu motor penggerak baru ekonomi digital. Kebutuhan terhadap host profesional terus meningkat. Untuk itu, kompetensi live commerce sangat dibutuhkan oleh pelaku industri. Melalui kolaborasi dengan ULBI, kami ingin membuka akses pelatihan dan sertifikasi resmi kepada mahasiswa, sehingga mereka memiliki keterampilan yang relevan, siap kerja, dan berdaya saing,” pungkasnya.
STEVY WIDIA
