youngster.id - Wabah COVID-19 telah banyak mengubah sendi-sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Dengan kebijakan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), pemerintah membatasi segala bentuk kegiatan di tempat umum, termasuk kegiatan keagamaan.
Sehubungan dengan kebijakan tersebut, umma menawarkan dukungan kemudahan bagi umat Islam dalam beribadah, belajar, berinteraksi serta berbagi informasi antar sesama khususnya di bulan Ramadan tahun ini.
Co-Founder dan CEO umma Indra Wiralaksmana mengatakan, saat ini sangat penting bagi umat muslim memaksimalkan kegiatan beribadah dari rumah di tengah kebijakan PSBB yang sedang diterapkan.
“Sebab, tidak bisa dipungkiri kondisi saat ini tidak memungkinkan dilakukannya pertemuan langsung di tempat-tempat umum,” kata Indra dalam keterangannya, Kamis (23/4/2020).
Menurut Indra, dari hasil pengamatan sejak himbauan menjaga jarak (physical distancing) dimulai, pengguna umma merindukan kajian-kajian majelis ilmu. Apalagi memasuki Ramadan, bulan suci yang selalu dinanti umat muslim setiap tahunnya.
“Bulan Suci Ramadan tentunya sudah dinantikan umat Islam untuk berlomba-lomba mengerjakan kebaikan dan beribadah. Sesuai misi kami, umma sebagai media sosial umat Islam terbesar di Indonesia siap membantu umat muslim Indonesia untuk terus bersama-sama menjadi muslim yang lebih baik (khairu ummah) melalui pemanfaatan teknologi untuk beribadah selama di rumah,” terang Indra.
Selain fitur penunjang ibadah utama seperti jadwal salat, penunjuk arah kiblat berbasis GPS dan Al-Qur’an, umma menyiapkan beberapa fitur spesial untuk memaksimalkan ibadah umat muslim di rumah selama bulan Ramadan kali ini.
Seperti Fitur Jurnal Ibadah Harian yakni fitur pengingat bagi pengguna umma untuk melakukan kegiatan ibadah sehari-hari. Lalu Fitur Klinik Baca Al- Qur’an dengan program One Day One Juz setiap waktu berbuka puasa di aplikasi. Kemudian Fitur Live Streaming Kajian yaitu siaran langsung kajian ini memfasilitasi pengguna umma untuk dapat berdiskusi maupun melakukan tanya jawab dengan ustaz langsung dari aplikasi umma.
“Meskipun tidak dapat menggantikan silaturahmi tatap muka sepenuhnya, lewat ketiga fitur spesial #diummaaja harapannya umma dapat turut menghidupkan suasana Ramadan dalam kondisi yang tidak seperti biasanya,” pungkas Indra.
Sejak diluncurkan di April 2019, aplikasi umma telah diunduh oleh lebih dari 8 juta pengguna, dengan pertumbuhan pengguna aktif yang mencapai 400% sejak Ramadan tahun lalu.
STEVY WIDIA
Discussion about this post