youngster.id - Data Kementerian Perindustrian RI memprediksi Indonesia akan menempati posisi lima besar pasar kecantikan terbesar dunia dalam satu dekade mendatang. Pasalnya, sepanjang 2020 lalu tercatat industri kecantikan Tanah Air tumbuh 9,39%, dan menyumbang 1,92% terhadap Produk Domestik Bruto (PDB).
Jumlah ini akan terus bertambah seiring kenaikan permintaan produk kecantikan yang makin meningkat dari tahun ke tahun. Optimis akan hal itu mendorong Dew It, brand produk kecantikan lokal bersinergi dengan Tjufoo.
CEO dan Founder Dew It Rachel Lakhiani mengatakan, sebagai merek yang tumbuh di tengah booming industri kecantikan lokal yang memberdayakan jaring audiens online, Dew It sangat optimis terhadap prediksi pertumbuhan pesat bisnis terkait dalam beberapa tahun ke depan. Namun di sisi lain ada banyak tantangan dalam pengembangan bisnis Dew It.
“Keputusan untuk bergabung dengan ekosistem Tjufoo adalah sebuah pilihan tepat, mengingat luasnya dukungan yang diberikan bagi kami dalam upaya meningkatkan skala bisnis secara maksimal,” ucap Rachel dalam keterangannya, Kamis (1/9/2022).
Rachel optimis bahwa sinergi Dew It dan Tjufoo berpeluang untuk mendisrupsi industri kecantikan Tanah Air. Selain itu langkah ini dapat meningkatkan margin keuntungan dengan meredefinisi strategi bisnis yang didukung oleh analisis data komprehensif, sehingga memperluas eksposur brand terkait secara online dan offline, agar lebih dikenal dan lebih mudah diakses oleh pelanggan.
Sementara itu, Chief Executive Officer dan Co Founder Tjufoo TJ Tham mengatakan, Dew It adalah brand dengan potensi pasar yang besar. “Mereka tumbuh dengan identitas merek yang bagus dan relevan dengan kondisi beauty market Indonesia saat ini. Melalui ekosistem progresif yang dimiliki Tjufoo, kami berkomitmen membantu Dew It memperkuat manajemen sumber daya dan potensi bisnisnya di pasar kecantikan dalam negeri,” ucapnya.
Bagi Tjufoo, brand aggregator yang fokus memberdayakan brand lokal potensial untuk diberi dukungan funding dan manajemen profesional, merangkul Dew It adalah pilihan tepat karena brand ini sangat adaptif dan agile dalam membaca dinamika tren industri kecantikan dalam negeri.
“Dew It memahami betul banyak konsumen kecantikan mengeluh tentang kurang praktisnya proses pengaplikasian skincare dan bodycare, yang kemudian menginspirasi mereka untuk menciptakan rangkaian produk kecantikan berkonsep handsfree. Inovasi ini berpotensi membentuk diferensiasi yang mampu mendisrupsi pasar,” kata TJ Tham lagi.
Dia menegaskan, Dew It akan mendapat lebih dari sekadar funding, tetapi juga kesempatan membangun bisnis secara lebih sustainable melalui akses-akses yang disesuaikan dengan berbagai kebutuhan berbeda dari para brand, seperti saluran distribusi, riset, data platform & analytics, hingga optimalisasi infrastruktur dan rantai pasok.
STEVY WIDIA