youngster.id - Warung Pintar dipercaya perusahaan penyedap makanan Sasa Inti untuk mendigitalisasi sistem distribusi ke warung atau toko kelontong tradisional. Hasilnya, penjualan produk Sasa Inti meningkat pesat.
Melalui kerja sama itu, para pemilik warung dan toko kelontong bisa menambah jejeran produk makanan dan bumbu yang dapat diakses lewat Aplikasi Warung Pintar. Para pemilik warung dan toko kelontong juga dapat memenuhi stok barangnya langsung dari principal atau brand dan memperoleh kepastian akan ketersediaan produk dan harga yang adil.
“Kami merasa sangat terbantu dengan solusi digital dari Warung Pintar. Kami percaya bahwa kemitraan strategis ini dapat memperluas channel B2B Sasa Inti dan mendukung upaya kami untuk bertumbuh lebih pesat melalui penyediaan data dan integrasi kanal distribusi. Kami juga berharap dapat memperluas peluang baru di pasar dan memberikan manfaat positif bagi semua outlet di ekosistem ini,” kata Hadi Rahman, Group KAM, PT Sasa Inti, dalam keterangannya dikutip Selasa (28/6/2022).
Berdasarkan data pada tahun 2022, Sasa Inti mengalami kenaikan pertumbuhan penjualan lebih dari 10% dari penjualan pada tahun 2021. Melalui program Product Focus dari Warung Pintar, Sasa Inti dapat menargetkan peningkatan penjualan pada produk-produk yang ingin difokuskan. Salah satu produk yang menjadi fokus Sasa Inti adalah kategori produk tepung.
Jika dibandingkan dengan tahun 2021, penjualan produk tepung Sasa Inti di tahun 2022 ini telah mengalami kenaikan yang signifikan hingga 544% dalam penjualannya. Terhitung sejak Januari hingga Maret 2022, jumlah outlet yang membeli produk dari Sasa Inti juga turut mengalami kenaikan sebesar 23%.
Agung Bezharie Hadinegoro, CEO Warung Pintar menjelaskan, pihaknya menerapkan strategi untuk meningkatkan efisiensi pada alur distribusi dengan menyediakan data persebaran produk yang lebih transparan sehingga dapat digunakan principal atau pemilik merek dalam menginisiasi strategi distribusi maupun pemasaran secara optimal.
Sebagai salah satu jalur distribusi terbesar di Indonesia, informasi persebaran produk yang didapat oleh setiap stakeholder dalam ekosistem warung masih belum merata. Untuk principal seperti Sasa Inti, awalnya hal ini mengakibatkan perencanaan strategi yang tidak tepat sasaran karena pemilik warung mendapatkan harga stok barang lebih tinggi dari seharusnya.
“Warung Pintar hadir dengan tujuan untuk mendigitalisasi kanal konvensional serta menghadirkan transparansi informasi dalam membantu principal atau brand dalam menciptakan strategi distribusi produk dan pemasaran yang efektif. Kerja sama yang terjalin antara Warung Pintar dengan Sasa Inti telah menghasilkan dampak baik bagi kedua belah pihak. Harapannya kami dapat terus menyediakan solusi yang efektif bagi setiap permasalahan yang principal atau brand sedang hadapi,” jelas Agung.
Hingga saat ini, Warung Pintar Group berhasil mencapai pertumbuhan 100 kali lipat sejak awal 2020 hingga 2021 dari segi jumlah warung yang dilayani; dari 5.000 menjadi 500.000 yang artinya 1 dari 7 warung yang ada di Indonesia berada dalam jaringan Warung Pintar Group dengan 160.000 pengguna aktif yang melakukan transaksi setiap bulannya dan siap bersaing pasca pandemi. Terdapat lebih dari 450 suppliers, lebih dari 500 brand dan distributor serta 50 lebih gudang dan depot yang tersebar di lebih dari 200 kota dan kabupaten di Indonesia.
“Ke depannya, Warung Pintar berharap agar dapat terus memberikan dampak yang lebih luas bagi ekosistem ritel, melalui solusi digital terlengkap yang inklusif untuk pemilik warung hingga principal brand,” tutup Agung.
HENNI SOELAEMAN
Discussion about this post